Perkuat Ekosistem Kemitraan Vokasi di DIY, Tiga Satuan Pendidikan Gelar Diskusi Interaktif
Yogyakarta, Ditjen Vokasi – Dalam rangka memperkuat ekosistem kemitraan pendidikan vokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tim konsorsium ekosistem kemitraan DIY yang terdiri atas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Yogyakarta, dan Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan diskusi interaktif. Kesempatan ini sekaligus penanda peluncuran pelaksanaan program kemitraan ekosistem antara pendidikan vokasi dengan Pemerintah DIY serta dunia usaha dan dunia industri (20-09-2023).
Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah merupakan program riset yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program yang merupakan grand design riset pengembangan di daerah dalam kurun waktu tiga tahun ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Dalam kesempatan ini, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda, menyampaikan bahwa perubahan yang dinamis di bidang ekonomi, teknologi, informasi, dan sosial masyarakat telah mendorong individu untuk meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing di pasar kerja. Program ini bertujuan untuk menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antarsatuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning
“Dari kemitraan ini akan menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah. Kita harus bekerja sama mendefinisikan program ini agar mampu menghasilkan lulusan vokasi yang siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” ucap Uuf.
Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Pengampu Ekosistem Kemitraan DIY, Wiryanta, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
“Untuk mendukung Perpres tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai sektor. Ekosistem adalah sebuah situasi dan kondisi yang kondusif untuk saling bekerja sama. Kerjasama vokasi ini akan terbentuk jika ekosistem kerja samanya terbentuk dahulu,” ucap Wiryanta.
Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangungan Daerah DIY, Tri Saktiyana, menyampaikan bahwa Provinsi DIY memiliki sektor pariwisata sebagai sektor utama yang mendukung perekonomian. Sektor ini tentunya memberikan peluang kerja bagi para seniman, pengrajin dan para pemilik usaha mikro dan makro yang terlibat dalam produksi dan distribusi barang dan jasa terkait.
“DIY sebagai pusat pendidikan dan budaya daerah tujuan wisata dengan mengedepankan keterpaduan pembangunan antar sektor. Untuk mewujudkan hal tersebut sinergi pentahelix antara satuan pendidikan, pemerintah daerah, DUDI, media, komunitas sangat diperlukan sehingga cita-cita kita bersama dapat tercapai,” ucap Saktiyana.
Sementara itu, tim periset dari AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Rais Faisal Akhyar, menuturkan bahwa dengan adanya program ini turut membantu satuan pendidikan vokasi dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai sektor terkait.
“Memang sudah seharusnya bahwa pendidikan vokasi searah dengan kebijakan daerah. Hal ini agar kita bisa melihat potensi-potensi daerah apa saja yang bisa dikembangkan sehingga pendidikan ini akan lebih terasa manfaatnya untuk masyarakat,” jelas Rais. (Aya/Cecep)