Perkokoh Pengembangan Teaching Factory di SMK melalui Bantuan Teaching Factory Skema Pengimbasan 2024
Jakarta, Ditjen Vokasi – Dalam rangka mengokohkan pengembangan teaching factory (Tefa) di sekolah menengah kejuruan (SMK), Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka Bantuan Pemerintah Teaching Factory SMK Skema Pengimbasan Tahun 2024 Tahap 2.
Tefa adalah konsep pembelajaran yang mengintegrasikan proses produksi dan layanan nyata ke dalam kurikulum pendidikan. Melalui model ini, siswa dapat merasakan pengalaman kerja yang sesungguhnya, membekali mereka dengan keterampilan praktis yang siap pakai di dunia kerja. Bantuan Tefa Skema Pengimbasan 2024 bertujuan untuk mengokohkan Tefa di SMK agar lebih optimal dalam meningkatkan layanan dan pengajaran berbasis pabrik serta bisa mengimbaskan kepada SMK lainnya.
Dalam webinar yang disiarkan pada kanal YouTube Direktorat SMK pada Rabu (19-06-2024), Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, menyampaikan bahwa dalam Kurikulum Merdeka terdapat capaian pembelajaran perfase dan jam pelajaran yang fleksibel sehingga mampu mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Kondisi ini memungkinkan para siswa untuk melahirkan inovasi-inovasi melalui pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL).
Dalam program SMK Pusat Keunggulan (PK) terdapat tiga teori perubahan yang menjadi bahan perhatian, antara lain kepemimpinan sekolah, kerja sama dan keselarasan dengan dunia kerja, serta keterserapan lulusan.
“Seorang pemimpin pekerjaannya hanya satu yakni empowering the people, mendorong dan memotivasi guru untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik,” ucap Wardani.
Dengan peningkatan tiga aspek tersebut diharapkan akan menghasilkan SMK dengan Tefa yang aktif memproduksi dengan status keuangan yang fleksibel dan menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain dengan program keahlian yang sama.
“Program bantuan Ini sebagai kelanjutan dari pada keunggulan yang kita bangun melalui Tefa pengimbasan yang harapannya bisa menjadi magnet bagi SMK lain untuk belajar,” pungkas Wardani.
Dalam kesempatan ini, Laila Nasyaliyah, Widyaprada Ahli Madya Direktorat SMK, menyampaikan bahwa program bantuan ini diperuntukkan bagi SMK PK atau SMK yang telah melaksanakan pengajaran berbasis pabrik/Tefa yang sudah berproduksi aktif serta memiliki omzet yang cukup stabil dan ingin meningkatkan layanan pengajaran berbasis pabrik.
“Harapan dari program ini ialah terselenggaranya model pembelajaran PBL yang mampu menghasilkan barang/jasa dan diserap oleh pasar atau dunia kerja. Siswa memiliki soft skill yang sesuai dengan standar di dunia kerja dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menghasilkan produk berstandar,”ucap Laila.
Sementara itu, Susi Hardati Wulandari, Pengolah Data Kurikulum Direktorat SMK, menyampaikan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan terutama yang menyangkut dokumen persyaratan. Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh SMK pengusul yang menyebabkan SMK tersebut tidak mendapatkan bantuan tersebut, di antaranya belum klik final di Takola sehingga semua persyaratan masih berstatus draft, dokumen masih kosong, isi proposal tidak sesuai. Dokumen belum distempel dan ditandatangani dengan tanda tangan asli, proposal tidak sesuai dengan petunjuk teknis, dan tidak mengunggah rencana bisnis.
“Kami berharap dalam pelaksanaan Tefa terutama pengimbasan perlu ada kolaborasi dari berbagai unsur yang ada di sekolah. Untuk program ini minimal ada 3 SMK yang diimbaskan dan diutamakan SMK yang memiliki sistem sertifikasi profesi LSP-P1 dengan konsentrasi keahlian yang linier,” ucap Hardati.
Bantuan Pemerintah Tefa SMK Skema Pengimbasan Tahun 2024 ini menyasar untuk 265 SMK. Kriteria selengkapnya bisa dilihat pada petunjuk teknis bantuan pemerintah pengembangan Tefa SMK 2024.
Masa pengusulan proposal dimulai sejak 19 Juni s.d. 15 Juli 2024 melalui link Takola https://takola.ditpsmk.net/. (Aya/Cecep)