Pentingnya Keterampilan Cupping Coffee bagi Barista Menurut Anomali Coffee
Jakarta, Ditjen Vokasi - Salah satu teknik penting yang perlu dikuasai oleh barista adalah cupping. Cupping coffee atau cupping adalah proses evaluasi kualitas dan karakteristik kopi melalui penciuman dan pengecapan. Tak heran, teknik ini dipelajari di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Instruktur LKP bidang barista juga memerlukan kepekaan yang tinggi saat proses cupping.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan instruktur barista, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan program Magang Instruktur dan Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan bidang keterampilan barista. Industri kopi ternama yang turut menyukseskan program ini adalah Indonesia Coffee Academy by Anomali Coffee.
Mimi Awaliyah selaku Head of Production Anomali Coffee memberikan pemaparan lengkap terkait teknik cupping. Pada Rabu (12-06-2024), Mimi menjelaskan bahwa teknik ini sangat berdampak dalam menghasilkan secangkir kopi yang nikmat.
“Melalui cupping, barista dapat mengenali dan mengidentifikasi aroma, rasa, keasaman, dan tekstur kopi,” ungkap Mimi.
Menurut Mimi, setiap biji kopi memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis biji, lokasi tumbuh, proses pengolahan, dan cara pemanggangan. Barista yang mahir dalam cupping memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendeteksi dan membedakan berbagai nuansa rasa dan aroma dalam kopi.
“Maka dari itu, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para instruktur untuk mencoba menyeduh kopi dengan berbagai jenis kopi,” tutur Mimi.
Tak hanya itu, cupping juga akan memengaruhi seorang barista untuk bereksperimen. Hal ini dikarenakan memahami berbagai rasa akan memudahkan barista untuk dapat mencoba metode penyeduhan baru, menciptakan blend kopi unik, atau mengembangkan resep kopi spesial.
Salah satu peserta program tersebut, Berry Prathama Effendi, instruktur barista dari LKP Pekanbaru Hospitality Institute, menyebutkan bahwa materi ini sangat mengembangkan keahlian sensoriknya. Ia mencoba menghirup dan merasakan berbagai kopi yang tersaji untuk dideskripsikan kopinya.
“Saya dulu hanya fokus belajar teknik seduh kopi tanpa mengenal dalam tentang cupping dan sensory, ternyata kemampuan itu juga sangat penting,” ungkap Berry.
Menurutnya, sebagai seorang instruktur, ia juga merasa terbantu untuk memperdalami kopi lebih detail melalui pelatihan tentang cupping. Hal itu akan berguna ketika ia mengajar di lembaga dan membantu mempersiapkan barista profesional. (Zia/Cecep)