Penghasilan Capai 3 kali UMK, Alumni Politani Kupang Ini Pilih Budi Daya Lele

Penghasilan Capai 3 kali UMK, Alumni Politani Kupang Ini Pilih Budi Daya Lele

Manggarai Barat, Ditjen Diksi - Ikan lele atau clarias gariepinus merupakan spesies ikan air tawar yang relatif mudah dibudidayakan. Waktu budi daya yang cukup singkat membuat ikan lele menjadi semakin populer di kalangan para pembudi daya. Salah satunya adalah Bonifasius Hasdi, alumni Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang yang memilih menekuni usaha sebagai pembudi daya ikan lele.


Boni, begitu pemuda asal Labuan Bajo ini baisa disapa, merupakan alumni Jurusan Perikanan, Program Studi Teknologi Budi Daya Perikanan, Politani Kupang angkatan 2018. Usai diwisuda tahun 2021 lalu, Boni memutuskan kembali ke Labuan Bajo, tepatnya di Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.


“Saya memang berkeinginan untuk berwirausaha saja di rumah setelah lulus kuliah,” kata Boni sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Politani Kupang. 


Keputusan menekuni budi daya lele ikan lele sendiri diambil setelah ia melihat peluang dan potensi budi daya lele yang cukup menjanjikan di Labuan Bajo. Menurut Boni, banyak pembudi daya lele di daerahnya. Akan tetapi, para pembudi daya ini rata-rata mendatangkan benih lele dari Jawa. 


“Dari situ saya berpikir bahwa ada peluang ini untuk mengembangkan sendiri bibit ikan lele di sini. Apalagi di sini juga saya melihat banyak  warung-warung pecel lele yang bermunculan di sepanjang jalan. Jadi, saya pikir ini adalah pasar yang cukup potensial,” kata Boni. 


Berbekal ilmu yang didapat saat dibangku kuliah, Boni kemudian mencoba memulai usaha budi daya lele dengan modal awal Rp10 juta. Uang tersebut merupakan pinjaman dari orang tua yang ia gunakan sebagai modal untuk membeli sejumlah peralatan, seperti membuat beberapa kolam terpal, kolam bundar, dan sebagainya. 


“Awal usaha budi daya saya itu 10 ekor lele yang kemudian dibudidayakan dengan metode pemijahan penyuntikan atau semi alami,” kata Boni. 


Boni mengaku, teknik pemijahan yang ia terapkan saat awal memulai usaha sama persis dengan kegiatan pemijahan yang pernah ia ikuti di kampus. 


“Judul PKL saya juga tentang pemijahan dan budi daya lele,” kata Boni. 


Dari sepuluh ekor indukan lele, Boni berhasil menghasilkan sekitar 20 ribu bibit ikan lele. Jenis lele yang ia budi dayakan adalah jenis Lele Sangkuriang yang dikenal menjadi salah satu jenis lele favorit bagi para pembudi daya dan banyak diminati oleh konsumen. 


Di awal usaha, Boni sempat mengaku kesulitan untuk menjual bibit lele hasil budidayanya tersebut. Namun, seiring waktu, usaha Boni mulai membuahkan hasil setelah ia mencoba memasarkan lelenya melalui sejumlah kanal media sosial. 


“Lama-lama banyak warga yang datang sendiri ke sini,” kata Boni. 


Usaha budi daya lele Boni semakin berkembang. Hanya dalam tempo beberapa bulan saja, ia berhasil mengembalikan uang modal usaha kepada orang tuanya. Saat ini, Boni sudah bisa mengantongi keuntungan yang cukup lumayan dari usahanya, yakni Rp5 hingga Rp6 juta setiap bulannya atau sekitar tiga kali upah minimum kabupaten (UMK) Manggarai Barat sebesar Rp2,123,994.


“Paling penting ketika kita membuka usaha adalah bagaimana kita bisa membaca peluang pasar yang ada di sekitar kita, termasuk ketika membuka usaha budi daya ikan lele ini,” kata Boni berpesan. 


Nah, bagi alumni Jurusan Perikanan tidak ada salahnya mengikuti langkah Boni ya. (Politani Kupang/Nan/Cecep Somantri)