Panen Padi Lebih Efisien dengan Mesin Perontok Padi Tenaga Surya Karya Politeknik Negeri Samarinda
Samarinda, Ditjen Vokasi - Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk segera beradaptasi dengan itu semua. Ada banyak jenis teknologi yang telah merambah ke kehidupan kita, salah satunya teknologi pertanian. Tentunya teknologi ini memudahkan pekerjaan para pelaku pertanian.
Sebagai negara agraris, Indonesia identik dengan dunia pertanian. Sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Timur menggantungkan hidupnya dari kegiatan pertanian. Ada yang menanam palawija, sayuran, padi, dan yang lainnya.
Setiap tiga bulan sekali, para petani harus menyiapkan dirinya untuk memanen padi di sawah. Lebarnya lahan pertanian dan banyaknya padi yang harus dipanen terkadang memakan waktu yang lama untuk memisahkan bulir padi dari tangkainya. Hal ini disebabkan karena para petani masih menggunakan sistem manual dalam memanen padi tersebut.
Merujuk dari permasalahan ini, tim dari Politeknik Negeri Samarinda yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini pun memberikan solusi dengan menciptakan mesin perontok padi bertenaga surya. Penggunaan panel surya dalam mesin ini bertujuan untuk memperkenalkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan kepada masyarakat.
Dalam pembuatan mesin ini, Politeknik Negeri Samarinda bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
“Pembuatan mesin dilakukan di kampus dengan terlebih dahulu kita mengambil data di lapangan. Waktu pembuatannya ya cukup singkat 1-2 minggu saja hingga mesin benar-benar siap digunakan,” ucap Khairuddin Karim, Ketua Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda.
Mesin perontok padi tenaga surya ini memiliki berbagai keunggulan yang tentunya memudahkan para petani ketika proses memanen padi. Mesin ini mampu merontokkan padi dari tangkai jerami dan memisahkan bulir padi dari gabah sebanyak 40 kg dalam satu jam. Selain membuat waktu panen menjadi lebih cepat, hasil pemisahannya pun lebih bersih dan mulus.
“Mesin ini memiliki beberapa keunggulan seperti waktu menjadi lebih efisien, alatnya juga fleksibel sehingga mudah dibawa ke mana-mana dan pastinya ramah lingkungan. Mesin ini mampu merontokkan 90% padi dari batangnya sehingga para petani bisa mengefisienkan waktu panen dan tenaga,” ucap Khairuddin.
Setelah mesin ini selesai dibuat, kemudian mesin perontok padi tenaga surya ini diserahkan kepada Dinas Pertanian Paser untuk kemudian dimanfaatkan para petani di Kabupaten Paser.
“Kita akan mengenalkan produk ini kepada masyarakat sekitar supaya mereka bisa sama-sama maju di bidang pertanian. Apabila para petani maju maka kita tidak perlu khawatir akan ketahanan bahan pangan pokok kita,” ungkap Khairuddin. (Aya/Cecep)