Meski Mulut Terkunci, Alumni Kursus Ini Bisa Berdikari Miliki Penghasilan Sendiri

Meski Mulut Terkunci, Alumni Kursus Ini Bisa Berdikari Miliki Penghasilan Sendiri

Klaten, Ditjen Vokasi - Sejak lahir, Dian Fitriya Trisnawati memiliki keistimewaan yang tak sama seperti anak lainnya. Walaupun berbeda, ia terus semangat dan mencari jati diri sehingga ia mampu mandiri. Melalui pendidikan vokasi lewat kursus menjahit, ia pun mendapatkan pekerjaan dan tak lagi memberatkan orang tuanya.


Masa sekolah Dian dihabiskan dengan mengenyam pendidikan SD hingga SMA di bangku SLB Panca Bakti Mulya Nanggulan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Di SLB pula ia mengetahui hal dasar tentang menjahit. Namun, setelah lulus sekolah, seperti orang lainnya, ia pun ingin mandiri dan bekerja.


Gayung bersambut, beruntung ia berjumpa kakak kelasnya yang telah bekerja.  Atas nasehatnya, Dian diarahkan untuk mengasah keterampilan terlebih dahulu di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Rini. LKP yang bergerak di bidang kursus menjahit ini melatih para peserta didik untuk siap kerja di perusahaan konveksi. Ia pun tak menampik tawaran temannya.


“Saya disarankan untuk mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di tahun 2020. Dananya gratis karena dibantu oleh pemerintah. Saya senang sekali karena kursusnya tanpa dipungut biaya dan bisa langsung dicarikan kerja,” ujar Dian.


Menurut Dian, punya keterbatasan tunawicara memang tidak mudah. Ia pun sadar harus punya nilai lebih. Maka dari itu, dengan semangat, ia melatih keterampilan di LKP Rini melalui pembelajaran kurang lebih satu bulan. 


Keuletan Berbuah Manis


Dian, yang tidak mengenal kata minder, menghadapi kesulitan belajar teknik menjahit bersama teman-teman kursus lainnya yang tidak memiliki keterbatasan fisik. Pada akhirnya, ia berhasil menyelesaikan kursus tepat waktu dan diizinkan untuk mengikuti uji kompetensi.


Dian menceritakan rasa harunya, “Alhamdulillah, saya berhasil melakukan ujian kompetensi dengan sempurna. Bersama teman-teman lain, saya pun diterima langsung bekerja di perusahaan konveksi.”


Dian berhasil bekerja di PT Globalindo Intimates pada bagian sewing. Syukurnya pun tak henti mengalir, berkat keuletannya untuk terus belajar, ia pun dilirik oleh industri meskipun memiliki keterbatasan. PT Globalindo Intimates tempat Dian bekerja hingga sekarang, adalah perusahaan manufaktur pakaian dalam wanita berkualitas ekspor yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah.


Sejak bekerja pada akhir 2020 lalu dengan UMK Jawa Tengah ia merasa senang dan nyaman. Dian yang tekun berlatih kursus di LKP dan telah memiliki penghasilannya sendiri, kini menjadi potret kebanggaan orang tuanya yang membantu denyut nadi kehidupan mereka.


Sebagai informasi, program PKK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja. (Dit.Suslat/Zia/Cecep)