Menjadi Bagian dari Peralihan Energi, SMKN 2 Jember Miliki Bengkel Konversi Berstandar Industri

Menjadi Bagian dari Peralihan Energi, SMKN 2 Jember Miliki Bengkel Konversi Berstandar Industri

Jember, Ditjen Vokasi – Gerakan energi hijau saat ini sedang marak digencarkan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Berbagai aktivitas diupayakan untuk menghadirkan bumi minim polusi demi terwujudnya kehidupan yang berkelanjutan.


Ketergantungan penggunaan energi fosil dalam beberapa aspek kehidupan merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus segera dirampungkan. Selain sudah menipisnya tabungan energi fosil, dampak yang ditimbulkan akibat pembakarannya pun berimbas buruk terhadap kondisi bumi. 


Berbagai gerakan digencarkan oleh pemerintah, salah satunya peralihan energi fosil ke energi baterai pada kendaraan bermotor atau yang biasa dikenal dengan motor konversi. Mungkin istilah ini sudah tidak asing lagi di sebagian masyarakat kita. Berbagai elemen mulai dari industri hingga perguruan tinggi ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi pelaksana gerakan tersebut. 


Bengkel konversi SMKN 2 Jember, Jawa Timur menjadi salah satu dari 24 bengkel konversi di Indonesia yang mendapatkan kepercayaan untuk mengonversi sepeda motor bertenaga fosil menjadi bertenaga baterai. Tentunya proses untuk mendapatkan kepercayaan ini tidaklah gampang. 


Perjalanan ini dimulai saat ada agenda konvoi sepeda motor listrik dari Jakarta ke Bali saat pertemuan G20. Konvoi tersebut melewati Kabupaten Jember dan sempat berhenti sejenak di alun-alun Jember. Saat itu SMKN 2 Jember diberi kesempatan untuk memamerkan sepeda motor listrik hasil konversi di hadapan para peserta konvoi.


Kepala SMKN 2 Jember, Edi Setyono, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut memberikan inspirasi kepada SMKN 2 Jember untuk memiliki bengkel konversi. Berbagai persyaratan dilengkapi untuk mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian ESDM. 


“Selain bengkel, sumber daya manusia yang kita miliki juga harus didiklat. Kemudian, masalah konversi ini tidak hanya fisik saja, tetapi kita pun harus mengurus persuratannya, seperti STNK dan BPKB. Dalam hal ini kita juga menggandeng Polri,” ucap Edi.


Saat ini bengkel konversi SMKN 2 Jember sedang mengerjakan proyek dari Kementerian ESDM. Projek tersebut berupa pengonversian 350 unit motor dinas milik Pemerintah Daerah Kabupaten Jember.


“Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar sepeda motor bisa dikonversi, antara lain sepeda motor tersebut masih orisinil dan surat-suratnya masih aktif. Kami menargetkan dalam sehari kita bisa menyelesaikan 2 sepeda motor” ucap Ketua Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM), SMKN 2 Jember, Imron Annurrahman.


Dalam pengerjaan konversi motor tersebut, SMKN 2 Jember melibatkan guru dan siswa. Harapannya dengan melibatkan siswa dalam proyek ini ialah akan terjadi transfer ilmu dari guru ke siswa. 


“Cukup menantang ya, tetapi kita juga senang bisa terlibat dalam projek ini. Kita jadi belajar banyak terkait konversi energi yang tentunya ini bermanfaat untuk ke depan. Energi fosil semakin menipis yuk konversi kendaraanmu biar bumi ini tidak menangis,” ucap Muhammad Fiandra Ainur Reza, siswa kelas XI Jurusan TSM, SMKN 2 Jember. (Aya/Cecep)