Mengusung Keterbaharuan Energi, SMKN 3 Mataram Kembangkan Dokar Cidomo Listrik

Mengusung Keterbaharuan Energi, SMKN 3 Mataram Kembangkan Dokar Cidomo Listrik

Mataram, Ditjen Vokasi – Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menggencarkan penggunaan energi baru terbarukan, SMKN 3 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan dokar cidomo listrik yang diberi nama Dolis.


Cidomo, yang merupakan singkatan dari “cikar, dokar, dan motor”, adalah salah satu moda transportasi tradisional di Lombok. Biasanya, Cidomo ditarik oleh kuda dan menjadi salah satu ciri khas transportasi di daerah tersebut. Namun, dalam rangka mendukung keterbaharuan energi dan mengurangi emisi karbon, SMKN 3 Mataram menggagas ide untuk mengubah Cidomo konvensional menjadi Cidomo berbasis listrik.

Guru Konsentrasi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 3 Mataram, Hadi Kurniawan, menyampaikan bahwa projek ini merupakan projek kolaborasi antar konsentrasi keahlian yang ada di SMKN 3 Mataram. Tujuannya ialah untuk mengembangkan dokar cidomo dengan menggabungkan tradisi lokal dengan teknologi modern berkelanjutan. 

Para siswa bekerja sama dalam mendesain, merakit, dan menguji kendaraan listrik ini. Dengan menggunakan motor listrik dan baterai yang dapat diisi ulang, dokar cidomo listrik ini mampu beroperasi tanpa memerlukan kuda sebagai tenaga penggerak. Selain itu, inovasi ini juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi tambahan untuk mengisi ulang baterai, menjadikannya semakin ramah lingkungan.

“Kecepatan maksimal Dolis di jalan raya bisa mencapai 60 kilometer per jam. Dengan daya baterai sekali charge per tiga jam bisa menempuh jarak 30—50 kilometer. Tergantung kondisi jalan dan beban yang diangkut,” ucap Hadi.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Mataram, Sulman Haris, menuturkan bahwa adanya projek ini, SMKN 3 Mataram tidak hanya mengusung keterbaharuan energi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Projek ini membuktikan bahwa teknologi modern dapat diintegrasikan dengan kearifan lokal untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

Meski masih dalam bentuk prototipe, banyak warga yang menunjukkan ketertarikan pada Dolis. Kendaraan ini direncanakan akan dimanfaatkan di Gili Trawangan. Selain untuk menarik wisatawan, inovasi ini juga sebagai alternatif untuk meminimalisir pencemaran udara. Produk ini dapat dibeli melalui website SMKN 3 Mataram dengan harga 65 juta per unit. 

“Kami berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berinovasi dalam mendukung keterbaharuan energi. Kami juga berencana untuk mengembangkan lebih banyak kendaraan listrik lainnya sebagai bagian dari komitmen kami terhadap lingkungan," ujarnya. (Aya/Cecep)