Mengungkap Tren Animasi di Lembaga Kursus dan Pelatihan
Jakarta, Ditjen Vokasi - Akhir-akhir ini, animasi menjadi industri kreatif yang sangat menarik. Tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang tersebut pun membuat pendidikan vokasi dapat menjadi langkah strategis untuk penyediaan SDM. Salah satunya adalah melalui lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
LKP yang turut menghadirkan SDM unggul di bidang animasi adalah LKP Cyber Media College (CMC), Jakarta. LKP ini pun rutin menjadi penyelenggara program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), yang merupakan program unggulan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Para peserta program PKK di LKP CMC pun membuat proyek animasi ‘Si Ochip’. Dengan proyek kreatif tersebut, LKP CMC mendapatkan penghargaan sebagai LKP Penyelenggara PKK Kreatif dan Inovatif Tahun 2023.
Direktur LKP CMC, Ardian Elkana, pun menyampaikan bahwa LKP pun dapat mendorong penyediaan SDM di bidang animasi dan multimedia.
“LKP kami didirikan untuk memenuhi kebutuhan SDM Indonesia dan Malaysia dalam bidang animasi, VFX, graphic design, dan interactive multimedia,” ungkap Ardian.
Menurut Ardian, dengan tren digital yang serba pesat saat ini, animasi tidak hanya tampil di media TV dan layar lebar. Akan tetapi, animasi pun dibutuhkan di industri game mobile, e-learning, media sosial, virtual reality (VR), dan augmented reality (AR).
Ardian pun menjelaskan, setidaknya ada tiga poin utama yang memperlihatkan animasi masa kini, yaitu dari sisi produksi, sisi SDM, sampai dengan sisi edukasi. Kini, animasi tidak hanya diproduksi di studio-studio besar, tetapi juga dalam lingkup studio kecil, bahkan secara individu. Sementara itu, jika dilihat dari segi SDM, kini banyak sekali animator memilih bekerja work from home (WFH), terutama setelah pandemi. Hal ini menguntungkan banyak pihak, baik itu studio, pekerja, operator cellular, hardware & software penunjang, dan keluarga di rumah.
“Jika dari sisi edukasi, kini kurikulum dan pembelajaran animasi cukup fleksibel dan mengikuti tuntutan pasar dan perkembangan teknologi dengan penekanan pada segi seni,” jelas Ardian.
Ardian menitikberatkan pada segi seni terlebih dahulu, lalu setelah itu ialah teknologi. Menurutnya, peserta didik dapat mengeksplor bakat dan kreativitasnya melalui segi seni tersebut. Ada beberapa poin penting untuk melihat kreativitas animasi, yaitu conceptual blockbusting, storyboarding, out of the box solution, art history, art genre, maupun psychology of art.
Tak hanya tiga poin utama, tetapi juga ada poin tambahan agar animator masa kini bisa sukses, yaitu menguasai kebiasaan konsumen dan ilmu marketing. Menurut Ardian, animator yang baik harus selalu mampu membaca selera pasar sehingga karyanya tidak product oriented, melainkan market oriented agar laku di pasaran. Beberapa poin di atas menjadi pembelajaran utama yang diajarkan di LKP CMC sehingga menghadirkan animator yang paham akan tren. (Zia/Cecep)