Mengungkap Keberhasilan Pendidikan Vokasi Nonformal untuk Menekan Angka Pengangguran di Demak
Demak, Ditjen Vokasi - Salah satu kunci sukses keberhasilan pendidikan vokasi, khususnya pendidikan vokasi nonformal seperti lembaga kursus dan pelatihan (LKP) adalah dukungan penuh dari pemerintah daerah (Pemda). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mencanangkan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Sebagai pengatur kebijakan, Pemda juga berperan memberikan pendampingan dan evaluasi terhadap pembelajaran di LKP. Peran Pemda tersebutlah yang ditangkap oleh Pemda Kabupaten Demak.
Hj. Eisti'anah selaku Bupati Demak mendorong keberhasilan pendidikan vokasi nonformal di LKP dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja. Kabupaten Demak pun mendukung kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam transformasi pendidikan vokasi. Tak heran, Pemda Kabupaten Demak meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek sebagai Kategori Pemda Pemberi Kontribusi bagi Perkembangan Kursus dan Pelatihan Tahun 2023.
Dalam sambutan kesan dan pesan di Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal 2023, Hj. Eisti'anah menyampaikan bahwa pendidikan vokasi nonformal membantu keterampilan masyarakat Kabupaten Demak, khususnya bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS). Pemda Demak pun mendapatkan penghargaan
“Di tahun 2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Untuk menunjang hal tersebut keterampilan SDM perlu ditingkatkan, salah satunya ialah melalui kursus dan pelatihan. Kami pun mempersiapkan anggaran untuk pelaksanaan pendidikan vokasi nonformal,” ungkap Hj. Eisti'anah pada Jumat, 22 Desember 2023 di Gedung Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbudristek.
Hj. Eisti'anah menyampaikan bahwa 70% penduduk Indonesia akan berada di usia produktif. Bonus demografi ini perlu dimanfaatkan dengan baik. Peluang tersebut pun diambil baik oleh LKP-LKP yang mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kursus dan Pelatihan. Beberapa di antaranya ialah program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
“Di tahun 2023, 1000 orang masyarakat Demak telah terselamatkan dari pengangguran dengan peningkatan keterampilan melalui kedua program tersebut,” pungkas Hj. Eisti'anah.
LKP-LKP di Demak Tekan Angka Pengangguran
Bukti nyata dari pengurangan pengangguran di Demak adalah LKP Belva. Sebagai LKP di bidang tata busana, LKP Belva telah 23 tahun menghadirkan lulusan kompeten untuk siap kerja di industri garmen, tekstil, maupun konveksi.
Sulikah selaku pendiri dan pemimpin LKP Belva menyatakan bahwa lembaga yang dikelolanya mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan program PKK. Di tahun 2022, LKP Belva pun telah meluluskan 140 orang program PKK dan 100% masuk ke industri.
“Tahun 2023, kami menyelenggarakan program PKK pun dua tahap dengan total 200 orang. 188 orang telah kami salurkan kerja dengan sertifikat kompetensi,” tutur Sulikah.
Menurut SUlikah, kerja sama dengan industri sebagai tempat penyerapan lulusan dan dukungan dari Pemda menjadi kunci penting kesuksesan program PKK di lembaganya. LKP Belva pun sering menyelenggarakan pengimbasan PKK untuk memotivasi LKP-LKP lainnya.
“LKP Belva menggandeng industri untuk menjadi mitra dalam penyelenggaraan PKK 2023. Perusahaan garmen seperti PT Holi Karya Sakti dan PT Melady Garment International turut menyusun kurikulum dan siap menjadi instruktur tamu dalam pembelajaran program PKK 2023,” ungkap Sulikah.
Tak hanya LKP Belva, LKP lainnya yang turut menjadi pionir dalam menekan angka pengangguran di Demak adalah LKP Ara. Sudah dipercaya menyelenggarakan program sejak 2018, LKP Ara pun berkomitmen untuk menghadirkan lulusan yang kompeten dan siap kerja di industri. Terdapat beberapa industri di tahun 2023 yang menyerap lulusan, di antaranya PT Formosa Bag, PT Starfashion Ungaran, PT Sai Apparel, dan PT Sahabat Unggul International.
“Tahun 2023, peserta didik program PKK kami adalah 119 orang, yang sudah mendapatkan pekerjaan ialah mencapai 93 orang,” ungkap Hendra Mukti Prabowo selaku pemimpin LKP Ara.
Berdasarkan data dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, terdapat 10 lembaga yang menyelenggarakan program PKK di Demak dengan jumlah lulusan yang bekerja mencapai 635 orang dari 684 orang. Sementara, lembaga lainnya ialah mengikuti program PKW yang telah menghadirkan lulusan yang mampu mengembangkan rintisan usaha sesuai dengan bidangnya, mulai dari otomotif, tata busana, pastri dan bakeri. (Zia/Nanik)