Mengenal 4 Fungsi Proses Color Grading dalam Film Menurut SMKN 3 Bengkulu

Mengenal 4 Fungsi Proses Color Grading dalam Film Menurut SMKN 3 Bengkulu

Bengkulu, Ditjen Vokasi - Dalam dunia perfilman, visual bukan sekadar urusan teknik kamera dan pencahayaan, tetapi juga soal pengolahan warna yang tepat.


Saat ini perkembangan perfilman semakin hari semakin pesat. Para sineas berlomba-lomba menyajikan film yang terbaik. Untuk menghasilkan film yang baik, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, mulai dari teknis, kreativitas hingga aspek emosional dalam film. 


Untuk membangun aspek emosional dalam film, dibutuhkan beberapa teknik, salah satunya adalah teknik color grading. Color grading adalah salah satu proses krusial dalam pasca-produksi film yang berperan penting dalam menciptakan suasana, emosi, dan estetika tertentu. Menurut Guru Konsentrasi Keahlian Broadcasting dan Film, SMKN 3 Bengkulu, Rudi Nofindra, color grading memainkan empat fungsi utama dalam produksi film.


  1. Membangun Suasana dalam Film

Fungsi utama dari color grading adalah untuk membangun suasana dan emosi yang diinginkan dalam sebuah adegan. Warna memiliki pengaruh psikologis yang kuat terhadap penonton. Dengan color grading, editor film dapat menyesuaikan tone visual untuk menyampaikan perasaan yang diinginkan dalam narasi film.


  1. Konsistensi Visual

Konsistensi visual adalah hal penting dalam sebuah film. Setiap adegan harus memiliki tampilan visual yang seragam agar film tidak terlihat patah antara satu adegan dengan adegan lainnya. Proses pengambilan gambar sering kali dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda dengan kondisi pencahayaan yang tidak selalu sama. Color grading berperan untuk menyamakan tone warna di seluruh film hingga bisa menciptakan kesatuan visual yang nyaman bagi penonton.


  1. Memperkuat Identitas Visual

Setiap film memiliki identitas visual yang membedakannya dengan film lain. Identitas ini bisa dibangun melalui pilihan gaya visual yang khas, salah satunya melalui color grading. Color grading membantu memperkuat identitas tersebut, sehingga film mudah dikenali dari segi tampilan. Selain itu, dengan color grading juga akan membantu dalam membangun visual cinematic look.


  1. Memperbaiki Kesalahan Teknikal

Selain fungsi artistik, color grading juga digunakan untuk memperbaiki kesalahan teknis yang terjadi selama proses shooting. Pencahayaan yang kurang tepat, tone warna yang tidak konsisten, atau saturasi yang berlebihan dapat diatasi dalam tahap color grading. Proses ini memungkinkan editor untuk memperbaiki gambar yang kurang sempurna dan membuatnya terlihat lebih profesional.


Itu dia empat fungsi proses color grading dalam pembuatan film. Color grading bukan sekadar urusan estetika, tetapi merupakan elemen penting yang mampu memperkaya pengalaman menonton sebuah film. Dengan memahami empat fungsi utama color grading, diharapkan setiap sineas mampu menciptakan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mampu menyampaikan cerita dan emosi dengan lebih mendalam. (SMKN 3 Bengkulu/Aya/Cecep)


Sumber foto: freepik