Melalui Upskilling dan Reskilling, BBPPMPV BMTI Tingkatkan Kompetensi Guru Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri
Cimahi, Ditjen Vokasi – Perkembangan teknologi yang pesat dan tren industri perlu diimbangi dengan peningkatan kompetensi guru vokasi sehingga berdampak pada pembelajaran. Melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) lah, guru vokasi bidang mesin dan teknik industri dapat meningkatkan kompetensi, salah satunya dengan program Upskilling dan Reskilling.
Di tahun 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui BBPPMPV BMTI kembali menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Vokasi Berstandar Industri Angkatan 1 yang akan berlangsung pada periode 18 Februari s.d. 9 Maret 2024.
Program ini terselenggara untuk menjawab tantangan guru kejuruan di SMK yang perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkini yang relevan dengan kebutuhan industri. Bertempat di Bale Pancaniti BBPPMPV BMTI, 316 peserta pelatihan antusias mengikuti acara pembukaan program yang digelar pada Senin (19-02-2024).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, yang merangkap sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BBPPMPV BMTI hadir membuka program tersebut. Dalam sambutannya, Saryadi mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan lapangan kerja. Hal ini tercermin dalam laporan INSEAD yaitu Global Talent Competitiveness Index Indonesia telah naik sebanyak 14 peringkat. Kini, Indonesia menduduki peringkat ke-75 dari 113 negara, kenaikan kedua tertinggi setelah Albania.
“Kenaikan peringkat Global Talent Competitiveness Index diyakini karena adanya kontribusi dan kinerja vokasi. Hal ini merupakan hasil kerja Bapak Ibu guru, kepala sekolah, balai besar, instruktur LKP, dan aktor-aktor pengembang vokasi”, ungkap Saryadi.
Menurut Saryadi, acara pembukaan program Upskilling dan Reskilling ini menjadi tonggak penting dalam kalender pendidikan. Menurutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkomitmen untuk melaksanakan program tersebut secara berkualitas dengan mendekatkan guru-guru pada dunia kerja yang akan dihadapi oleh siswa.
Saryadi menambahkan, “Guru-guru yang terampil dan terinformasi dengan baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang relevan dan mendukung pertumbuhan siswa.”
Bersamaan dengan program Upskilling dan Reskilling, dibuka pula dua program pelatihan lainnya, yaitu program peningkatan kompetensi PTK Vokasi dan program peningkatan kompetensi PTK Vokasi bagi Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Secara rinci, program Upskilling dan Reskilling bagi PTK Vokasi Berstandar Industri Angkatan 1 terdapat 16 pelatihan, terdiri atas
BIM Pemodelan Arsitektur Menggunakan Autodesk Revit;
Penggunaan Peralatan dan Pengoperasian Mesin Pengerjaan Kayu;
Sistem Informasi Geografis;
Game Edukasi 2 Dimensi;
Film Animasi 2 Dimensi;
Pengukur Kecepatan Motor BLDC dan Level Baterai Berbasis Mikrokontroler;
Pemasangan Dudukan Modul dan Kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tipe Off Grid Terpusat;
Pemrograman CNC dengan Mastercam;
Pemeliharaan Sistem EFI Kendaraan Ringan;
Perawatan Berkala Kendaraan Ringan;
Perawatan Sistem AC Kendaraan;
Commercial Building Electrical Installation;
Building Automation System Based KNX Protocol;
Industrial Control Application Based PLC;
Lingkungan sebagai Sumber Energi Bagi Guru Projek IPAS; dan
Membangun Bisnis Makanan Ringan.
Selain itu, terdapat pula program Peningkatan Kompetensi PTK Vokasi yang berlangsung pada periode 18 Februari s.d. 2 Maret 2024, terdiri atas Matematika Terapan Berbasis Kejuruan dan Bahasa Inggris Berbasis Kejuruan.
Terakhir, ada satu kelas program peningkatan kompetensi PTK Vokasi yang ditujukan bagi instruktur LKP, yaitu Pelatihan Pengelasan Flux Cored Arc Welding (FCAW) yang berlangsung pada 18 Februari s.d. 3 Maret 2024. (BBPPMPV BMTI/Zia/Cecep)
