Mandiri di Usia Muda, Dunia Craft Berikan Cuan untuk Alumni Kursus Hantaran

Mandiri di Usia Muda, Dunia Craft Berikan Cuan untuk Alumni Kursus Hantaran

Sukabumi, Ditjen Vokasi - Tak disangka, kreasi hiasan yang menarik menawarkan kehidupan yang lebih baik bagi Diva Noer Aziezah Rachman. Di usianya yang masih 21 tahun, ia sudah memiliki penghasilan sendiri walaupun berbulan-bulan ia tidak memiliki pekerjaan selepas lulus sekolah menengah. Ia sukses membangun bisnis Hidi Project dengan penghasilan tiga kali lipat UMK Kota Sukabumi. 


Gadis muda asal Sukabumi itu pun mulai meraih mimpi menjadi wirausaha muda melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Dengan mengikuti program PKW, Diva menjalankan kursus hantaran secara gratis di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Badami, Sukabumi, Jawa Barat tahun 2020. 


“Waktu itu, baru banget lulus tapi belum ada kerjaan dan kegiatan. Untungnya, aku tidak menyerah. Ternyata ada program PKW untuk program keahlian hantaran,” ujar Diva mengawali cerita. 


Dalam waktu kurang lebih tiga bulan, ia pun tidak hanya mendapatkan keterampilan praktik bagaimana merangkai hantaran dan buket, tetapi juga materi yang mendalam tentang kewirausahaan. 


Diva menjelaskan, “Jadi praktik kreativitasnya ada terus kewirausahaannya juga ada. Pelatihannya paket lengkap.”


Dapatkan Penghasilan dan Mampu Lanjut Perguruan Tinggi


Setelah menyelesaikan kursus, Diva tidak menunggu lama untuk memulai usaha sendiri. Dengan modal yang diberikan program PKW dan didukung oleh keterampilan, Diva mulai menerima pesanan dari teman, keluarga, dan tetangga. Dia juga aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan hasil karyanya, yaitu Instagram @Hidi.project dan Tiktok @hidiproject.smi.


Seiring waktu, usahanya semakin berkembang. Pesanan yang semula hanya dari lingkaran terdekat mulai meluas ke pelanggan dari luar kota. Kreativitas Diva dalam merancang hantaran, buket, dan dekorasi yang unik menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya itu, pelayanan yang baik dan komunikasi yang efektif dengan pelanggan membuatnya mendapat banyak rekomendasi.


Dalam beberapa tahun, Diva mampu mengumpulkan pendapatan yang cukup signifikan dari usaha hantaran ini. Keberhasilannya tidak hanya memberinya kebanggaan, tetapi juga kemandirian finansial yang membantunya mendukung keluarga dan menabung untuk masa depan.


“Alhamdulillah, sebulan bisa Rp9—10 juta, setiap minggu ada belasan sampai puluhan order,” ujar Diva.


Penghasilan yang diperoleh Diva tak memupuskan harapannya untuk melanjutkan belajar ke perguruan tinggi. Dengan uang hasil jerih payahnya sendiri, Diva mendaftarkan diri di salah satu universitas yang ada di Sukabumi. 


“Saya ingin tidak hanya terampil berbisnis tetapi juga pengetahuan yang luas,” ungkap Diva.


Baru-baru ini, Diva pun sukses membuka tokonya di pusat kota Sukabumi. Berkat orderannya yang terus bertambah, ia juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya. Tak jarang ia pun sering berkonsultasi dengan LKP Badami, sebagai tempat pertamanya kursus hantaran. 


“Saya bahkan pernah jadi instruktur tamu di program PKW di LKP Badami. Menurut saya, program PKW memberikan banyak kesempatan untuk berkembang dan berwirausaha, saya adalah buktinya,” ujar Diva.


Sebagai informasi, program PKW merupakan program prioritas Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini adalah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan keterampilan kewirausahaan kepada masyarakat dengan berbagai bidang keterampilan vokasi, terutama bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan atau ingin meningkatkan keterampilan bisnis mereka. (Zia/Cecep)