Mahasiswa-Dosen Sekolah Vokasi IPB Barengan Ukir Prestasi Internasional

Mahasiswa-Dosen Sekolah Vokasi IPB Barengan Ukir Prestasi Internasional

Bogor, Ditjen Diksi -- Sekolah Vokasi IPB University baru saja mendulang prestasi membanggakan. Pasalnya, dua mahasiswa dan dua dosen mudanya sama-sama mengukir prestasi di kancah internasional. Dua orang mahasiswanya berhasil meraih medali emas dalam Kejuaraan Esai Inovasi Mahasiswa Asia Tenggara, sedangkan dua dosen mudanya berhasil mendapat hibah penelitian dari The Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) pada program “The UC Seed Fund Collaborative Research Grant”.

 

Adalah Aldi Adi Pratama dan M Ikhsan, keduanya merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Industri Sekolah Vokasi IPB yang berhasil meraih emas dalam ajang yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, pada Maret-Mei 2022 lalu. Keduanya berhasil menyisihkan 16 tim lainnya dari tujuh negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei, Vietnam, dan Kamboja. 

 

Pada kejuaraan yang mengangkat tema “Technological Innovation in Science-Based Community Empowerment Planned” tersebut, kedua mahasiswa ini mengangkat inovasi berupa prototipe jam tangan pendeteksi jantung berhenti secara mendadak, sekaligus pendeteksi penderita hemofilia. 

 

"Penderita hemofilia cenderung takut dalam beraktivitas, dikarenakan kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan,” kata Aldi dalam rilis yang dikeluarkan Sekolah Vokasi IPB University. 

 

Menurut Aldi, inovasi yang diajukan tersebut juga tidak lepas dari keprihatinan atas pandangan masyarakat yang menganggap rasa sesak pada jantung merupakan hal lumrah. Padahal, masalah kesehatan jantung merupakan masalah nyata dan kesehatan jantung harus terus dijaga sebelum dinyatakan kritis oleh tenaga kesehatan. 

 

Selain prestasi yang diukir oleh mahasiwanya, dua dosen muda Sekolah Vokasi IPB juga tak kalah membanggakan dengan meraih hibah penelitian dari The Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) pada program “The UC Seed Fund Collaborative Research Grant”. Kedua dosen muda tersebut adalah Beata Ratnawati (dosen Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan) dan Leonard Dharmawan (dosen Program Studi Komunikasi).  

 

Kedua dosen muda ini mengambil penelitian yang berjudul “Comparative of Greenhouse Gases Effect from Agriculture Activities in Bogor and Sumbawa”. Adapun penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada 1 Juni 2022 hingga 31 Mei 2023, dengan total hibah penelitian senilai US$5.000. 

 

Beata Ratnawati yang merupakan ahli di bidang pengelolaan lingkungan, pengelolaan persampahan, dan perubahan iklim ini mengatakan bahwa fokus penelitian akan dilakukan pada dampak gas rumah kaca yang berasal atau dihasilkan dari sektor pertanian, seperti karbon dioksida (CO2), metan (CH4), dan nitrous oksida (N2O).

 

 “Ketiga gas tersebut bersumber dari aktivitas pertanian, antara lain pada saat pengolahan tanah, pembakaran biomassa, penggunaan pupuk, dan pestisida,” tutur Beata. (Diksi/Nan/AP/NA)