LKP Goen Goen Refleksi Sukses Kembangkan Teknik Pengobatan Tradisional Siram Jaman

LKP Goen Goen Refleksi Sukses Kembangkan Teknik Pengobatan Tradisional Siram Jaman


Pontianak, Ditjen Vokasi - Pepatah lama mengatakan, ‘kesehatan adalah segalanya’. Maka dari itu, kita memerlukan langkah preventif agar tubuh tetap sehat. Namun, di sisi lain, kesehatan adalah hal yang ada di luar kendali kita sebagai manusia. Terkadang, ada beberapa kasus, ketika sudah hidup sehat, penyakit tetap datang. Untuk itu, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Goen Goen Refleks, Pontianak, Kalimantan Barat mengembangkan teknik pengobatan tradisional Siram Jaman. 


Masih asing dengan teknik pengobatan tersebut? Puluhan tahun Gun Gun Gunansah sebagai pendiri LKP Goen Goen Refleksi telah berkecimpung di dunia pengobatan tradisional. Sebelumnya ia pun belajar menjadi terapis di Sukabumi, lalu pindah ke Singkawang. Hingga akhirnya ia mengembangkan teknik siram jaman yang merupakan akronim dari sistem kombinasi, ramuan, dan jaga makan. 


“Saya mengembangkan teknik pengobatan siram jaman sejak tahun 2005, bahkan sebelum LKP berdiri,” tutur Gun mengawali cerita.


Teknik pengobatan tersebut terdiri atas berbagai pijatan refleksi dan bekam. Tidak hanya itu, terdapat juga ramuan dari berbagai macam tumbuhan herbal. Menurut Gun, hal yang turut menjadi kunci keberhasilan pengobatan tradisional ini adalah dengan menjaga pola makan serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Maka dari itu, poin-poin dari siram jaman ini lah yang diajarkan di LKP.


Pembelajaran Siram Jaman di LKP


Dalam rangka membuka cara berpikir masyarakat tentang pengobatan tradisional, Gun akhirnya membuka LKP yang berfokus pada pengobatan tradisional. Selain itu, menambah sumber daya terapis tradisional turut menjadi alasan mengapa Gun mengembangkan LKP di tahun 2015. 


Gun menjelaskan, “Awalnya saya memang membuka pijat refleksi di Singkawang tahun 2005. Lalu karena kebutuhan terapis semakin banyak, saya harus mengajarkan ilmunya kepada orang lain.” 


Pembelajaran siram jaman ini dilakukan secara reguler maupun program gratis. Salah satunya adalah melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan tersebut membantu para peserta didik yang ingin mengetahui teknik pengobatan tradisional. 


LKP yang berada di bidang kesehatan tersebut telah mengadakan PKW di tahun 2019-2020 serta program PKK di 2021. Lulusannya sudah mengembangkan usaha pijat refleksi di berbagai daerah dan ada juga yang bermitra dengan industri. Dari proses pembelajaran tersebutlah teknik pengobatan tradisional siram jaman tersampaikan dan tersebar dengan baik. 



Terhitung sejak 2015, terdapat kurang lebih 800 alumni LKP tersebut dan bekerja di bidang kesehatan tradisional. Gun sebagai pendiri juga mengarahkan alumni untuk membuka usaha refleksi sendiri. Akan tetapi, bagi alumni yang ingin menambah pengalaman kerja dulu, Gun menyalurkan alumninya ke beberapa industri yang sudah bermitra dengan LKP.


Contoh industrinya adalah Idola Refleksi, Epal Refleksi, Goen Goen Refleksi, dan masih banyak lagi. LKP tersebut juga bermitra dengan perusahaan transportasi online yaitu Maxim melalui fitur Maxim Life Massage & Spa. 


“Terdapat 70 alumni LKP Goen Goen Refleksi yang menjadi terapis di perusahaan tersebut, khususnya untuk wilayah Pontianak dan Singkawang,” kata Gun menambahkan.


Gun menambahkan bahwa alumni LKP didaftarkan dengan mitra tersebut untuk menambah penghasilan dan meningkatkan jam terbang sebagai terapis. Dengan begitu, nantinya mereka dapat membuka usaha sendiri tanpa perlu mengandalkan orang lain lagi. 

Sementara itu, alumni PKK 2021, Raipa Aprilia, memaparkan bahwa ilmu yang didapatkan dari LKP tersebut tidak hanya berguna untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. 


“Dalam sehari saya menangani 3-5 pasien dan saat ini bekerja di Jagaraga Refleksi Pontianak. Dari situlah saya sudah mendapat tabungan dan bisa membeli barang-barang yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan karena dulu masih menganggur,” cerita Raipa.


Selain itu, Gun juga menjadi pendiri Sihattrain (Asosiasi Penyehat Tradisional Nasional) yang saat ini sudah memiliki puluhan cabang di Indonesia. Melalui asosiasi tersebut, teknik siram jaman semakin dikenal masyarakat. 



Diko Herbal dan Teh Pasak Bumi, Produk Herbal Siram Jaman


Pengobatan tradisional identik dengan obat herbal. Tentu saja LKP Gun Gun Refleksi juga turut meracik obat tradisional dengan berbahan dasar tanaman herbal. Produk hasil LKP tersebut adalah diko herbal dan teh pasak bumi.


Diko herbal merupakan serbuk minuman yang berasal dari kelabat atau fenugreek. Sementara itu seperti namanya, teh pasak bumi dibuat dari akar pasak bumi yang diserbukan dan dibungkus dengan kantung teh celup. Kedua produk tersebut sangat berguna untuk menjaga stamina dan kesehatan. 


Kedua ramuan tersebut sama-sama dikembangkan sejak 10 tahun yang lalu. Hingga kini sudah mempersiapkan izin BPOM dan halal yang akan disahkan pada akhir bulan April, hingga nantinya dapat dipasarkan secara bebas. 


Gun Gun juga juga sudah menulis buku ber-ISBN yang berjudul ‘Buku Pengantar Hidup Sehat Siram Jaman’. Buku ini pun dijadikan sebagai bahan ajar bagi para terapis yang tergabung dalam asosiasi Sihattrain (Asosiasi Penyehat Tradisional Nasional). Kepercayaan masyarakat yang tinggi membuat LKP ini sudah menjadi tempat uji kompetensi (TUK) untuk bidang refleksi dan ramuan tradisional. (Zia/Cecep Somantri)