LKP Amiba Makassar Konsisten Lahirkan Lulusan Tata Busana Andal Berstandar Industri
Makassar, Ditjen Vokasi - Di wilayah timur Indonesia, semangat vokasi di ranah kursus dan pelatihan tetap menggelora. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Amiba Makassar, Sulawesi Selatan menjadi bukti bahwa masih banyak orang yang percaya akan kualitas dari lulusan vokasi itu sangat berkontribusi di masyarakat. Hal itu dibuktikan dari 270 lulusan LKP Amiba untuk rentang waktu 2017-2022, 80% lulusannya sudah membuka usaha jahit dan juga bekerja di perusahaan konveksi.
Tentunya LKP Amiba melahirkan lulusan tata busana yang unggul tidak serta merta begitu saja. Berawal dari mengikuti kursus pada tahun 1968 lalu menjadi asisten di tempat kursusnya, pendiri sekaligus pengelola LKP Amiba, Aminah, percaya diri untuk menghadirkan lulusan vokasi di bidang tata busana dengan membuka lembaga kursus baru. Dengan modal yang masih minim, ia membuka LKP Amiba pada tahun 1974.
Di tahun pertama, LKP Amiba memang hanya memiliki 5 peserta didik. Tetapi tahun-tahun berikutnya, LKP Amiba tidak pernah sepi oleh murid yang ingin terampil dalam bidang tata busana. Menurutnya, keterampilan menjahit adalah keterampilan yang gampang-gampang susah. Banyak alumni yang tadinya tidak bisa menjahit, tetapi setelah kursus di LKP Amiba, mereka dapat bekerja di konveksi atau bahkan membuka usaha konveksi sendiri.
Kini, LKP Amiba menjadi salah satu lembaga kursus unggulan di Makassar. Kontribusinya untuk menghasilkan lulusan yang berstandar industri terlihat dari kolaborasi bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI), usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan juga pemerintah daerah. LKP Amiba juga rutin menyelenggarakan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) serta Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang diinisiasi oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek. Selain itu, Aminah juga menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan industri masa kini dan kemampuan peserta didik.
“Misalnya saja, waktu dulu busana yang kami produksi untuk pembelajaran adalah kemeja. Namun, di tahun 2021-2022 pada program PKK kemarin, kami memutuskan untuk membuat gamis,” jelas Aminah.
Menurutnya, saat ini gamis menjadi tren karena fesyen muslimah yang sedang marak di Indonesia. Terlebih, nanti di lapangan, Aminah memprediksi akan banyak pelanggan yang meminta dibuatkan gamis, entah itu untuk pesta maupun persiapan hari raya. Maka dari itu, LKP Amiba mempersiapkan lulusannya agar pandai membuat jahitan atau produk yang sesuai pasar masa kini.
Dari program PKK pada tahun 2022 kemarin, 100% lulusan LKP Amiba diterima industri untuk bekerja. Dari 20 peserta yang mengikuti program tersebut, semua peserta sudah bekerja di industri tata busana, seperti di Bannang Eja Konveksi, Usaha Jahit Cims Studio, Cahya Riska Konveksi dan Butik, sampai di industri konveksi yang cukup besar, yaitu Konveksi Dalifah Moncongloe.
Kisah Sukses Lulusan LKP Amiba
Berdiam diri menunggu suami pulang bekerja tanpa adanya pemasukan tambahan membuat Anita mencari kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Untuk itulah ia diperkenalkan dengan LKP Amiba oleh tetangganya yang juga alumnus dari LKP tersebut. Akhirnya, ia pun mengikuti program PKW di bidang keterampilan tata busana secara gratis pada tahun 2017.
Berawal dari hanya mencari aktivitas tambahan, kini Anita sukses mengelola konveksi setelah lulus dari program PKW di LKP Amiba. Pada mulanya ia tidak memiliki keterampilan menjahit sama sekali. Namun, setelah mengikuti pembelajaran selama kurang lebih 3 bulan, lalu mendapatkan proyek dan sertifikasi sehingga keterampilannya pun meningkat drastis.
“Pendapatan saya pada awal membuka konveksi sih gak lebih dari Rp2 juta, tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa mendapatkan Rp5-Rp10 juta per bulan,” tutur Anita.
Dari hasil usaha konveksinya tersebut, Anita juga berhasil membeli mobil dan menambah ekonomi keluarga kecilnya. Ia pun menjadi mitra UMKM di LKP Amiba sejak 2018 dan menerima peserta didik LKP untuk magang di konveksi miliknya.
Kliennya bukan hanya dari Makassar, tetapi juga dari Nabire Papua yang mengenali kualitas konveksi Anita dari media sosial. Selain itu ia pernah mendapatkan 2.000 order untuk produksi baju.
Anita adalah salah satu alumni sukses dari LKP Amiba dan ia berharap bukan hanya ia saja yang sukses, tetapi juga seluruh alumni serta peserta didik yang ada di LKP Amiba. Anita juga berpesan kepada para peserta didik di LKP tersebut untuk memiliki kemauan dan semangat belajar yang tinggi sehingga setelah lulus materi yang dipelajari di kursus akan berguna ketika membuka usaha ataupun bekerja di industri. (Zia/Cecep Somantri)