Dari Program Pendidikan Kecakapan Kerja, Royhan Sukses Meniti Karier di Industri Perhotelan
Surakarta, Ditjen Vokasi - Meniti karier di usia muda memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti tidak ada jalan. Itulah yang dialami oleh Muhammad Royhan, alumnus program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Ia mampu membangun karier di industri perhotelan. Saat ini, ia sukses meniti karier di industri perhotelan bahkan mampu membiayai kuliah sendiri.
Industri perhotelan membawa keberuntungan bagi Rohyan. Pertama kali ia mengetahui industri perhotelan berkat kesempatan part time saat masa-masa Covid-19.
“Latar belakang pendidikan saya sebenarnya pemrograman komputer, tapi sekolahnya online karena waktu itu lockdown Covid. Untuk membantu perekonomian orang tua, malamnya saya bekerja di bagian kitchen dan banquet waiter Sunan Hotel. Dari situ saya mulai tertarik dengan dunia perhotelan,” ujar Royhan mengawali cerita.
Kesempatan Besar di Program PKK
Walaupun sudah berhasil lulus di sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan nilai memuaskan, hal ini tak menyurutkan passion Royhan di bidang perhotelan. Gayung bersambut, ia pun mendapatkan informasi mengenai program PKK di di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Royal Seasons Hotel Education, Surakarta, Jawa Tengah.
Kesempatan emas itu pun langsung ia ambil. Setelah lulus SMK, ia mengikuti kursus perhotelan gratis melalui program PKK. Program PKK merupakan program bantuan pemerintah (banper) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan pelatihan intensif agar siap kerja.
“Saya benar-benar diberikan jalan, saya jadi yakin untuk menekuni industri perhotelan dan di PKK saya belajar lebih banyak hal,” ujar Royhan.
Bagi Royhan, kursus perhotelan tidak hanya mendapatkan keterampilan, tetapi juga semangat untuk terus berkembang. Ia pun menjalani program magang dan kini bekerja di Padma Hotel Semarang sebagai staf administrasi Departemen Sales & Marketing.
Seiring kemajuan prestasinya, Royhan mendapat fasilitas gaji, services jasa pelayanan, tunjangan kesehatan hingga bonus sales dengan rata-rata pendapatan Rp5--8 juta/bulan. Jauh di atas, bahkan mendekati tiga kali, Upah Minimum Regional (UMR) Kota Semarang.
“Pekerjaan ini memerlukan kemampuan multitasking dan kesabaran tinggi. Saya harus menghadapi berbagai permintaan tamu yang beragam, sambil tetap menjaga kualitas pelayanan agar tetap konsisten dalam situasi yang sibuk dan penuh tekanan. Ini adalah tantangan tersendiri,” lanjut Royhan.
Mampu Mandiri dan Biayai Kuliah Sendiri
Royhan yang berasal dari keluarga sederhana, dulu berpikir bahwa melanjutkan pendidikan tinggi akan menjadi beban finansial bagi keluarganya. Ia pun fokus untuk bekerja. Namun, seiring berjalannya waktu ia pun menginginkan untuk melanjutkan pendidikan.
Dengan penghasilan yang diperolehnya, kini Royhan bisa melanjutkan pendidikannya kuliah di bidang manajemen sebuah perguruan tinggi di Semarang dengan biaya sendiri. Tak hanya peningkatan kesejahteraan bagi keluarga, dengan pendidikan yang lebih tinggi, perkembangan karier Royhan pun makin menjanjikan.
“Alhamdulillah bisa lanjut kuliah berkat hasil keringat sendiri,” ujar Royhan.
Pencapaian Royhan adalah salah satu success story peserta program PKK di LKP Royal Seasons. Royhan membuktikan bahwa melalui program PKK, ia bisa sukses menjadi bagian dari departemen paling bergengsi di bisnis perhotelan, yaitu Departemen Sales & Marketing. Dimulai dari Hotel Padma, Royhan memiliki kesempatan membangun karier di industri hotel lokal maupun internasional.
“LKP membantu mengembangkan karier saya dengan memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan khusus yang saya butuhkan di industri saya, terutama di Departemen Sales dan Marketing. Pelatihannya berfokus pada keterampilan kerja nyata seperti on the job training. Saya jadi memahami lebih dalam mengenai bidang yang saya minati,” ujar Royhan. (Ditsuslat/Zia/Cecep)