Lewat IISMA, Mahasiswi PNUP Ini Bisa Belajar ke Airbus

Lewat IISMA, Mahasiswi PNUP Ini Bisa Belajar ke Airbus

Makassar, Ditjen Vokasi - Tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk berkunjung ke raksana perusahaan dirgantara dunia, Airbus di United Kingdom. Di antara yang sedikit itu, Zhafira Nur Athiyyah adalah salah satunya. Ia adalah penerima beasiswa atau awardee program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. 


Zhafira merupakan awardee IISMA 2023 di University of Nottingham. Selain memiliki kesempatan mengunjungi Airbus, mahasiswi Program Studi Teknik Pembangkit Energi (TPE), Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) ini juga sempat mengunjungi sejumlah perusahaan-perusahaan ternama dunia lainnya, seperti Aecom dan Alloyed. 


Menurut Zhafira, kunjungan ke Airbus merupakan bagian dari materi industrial visit yang diberikan kepada para awardee IISMA University of Nottingham. Selain Zhafira total ada sekitar 20 awardee IISMA lainnya yang belajar di University of Nottingham dan berkesempatan mengunjungi raksana perusahaan dirgantara tersebut. 


“Awalnya, saya tidak menyangka akan berkunjung ke Airbus. Apalagi Airbus itu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aerospace industry, sedangkan program studi yang sedang dijalani saat ini mungkin tidak ada sangkutannya dengan aerospace industry,” kata Zhafira. 


Lebih lanjut, Zhaf menuturkan bahwa Airbus yang ia kunjungi membuat perusahaan Airbus yang khusus memproduksi bagian sayap pesawatnya. 


“Karena memang Airbus industri ada di tiga negara dan yang kami kunjungi kemarin di UK lebih untuk produksi sayapnya saja,” terang Zhafira.




Akan tetapi, lanjut Zhafira, meskipun hanya membuat bagian sayap pesawat saja, setelah melihat langsung proses pembuatan produk tersebut, Zhafira mengaku sangat terkesima dengan segala teknologi, sumber daya, dan etos kerja yang digunakan ataupun diterapkan di pabrik tersebut. 


“Saya merasa sangat senang dan mempelajari banyak hal dari industrial visit yang saya lakukan di Airbus tersebut,” ujar Zhafira. 


Selain dapat melihat proses pembuatan produk dari nol hingga jadi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, Zhafira dan rekan-rekannya sesama awardee juga mendapatkan informasi mengenai kesempatan untuk melakukan magang di perusahan-perusahan tersebut, termasuk Airbus. Sesuatu tidak kalah berkesannya adalah kesempatan untuk melakukan diskusi secara tatap muka dan bertanya mengenai perusahaan-perusahaan tersebut secara langsung.


Sementara itu, di University of Nottingham, Zhafira sendiri belajar mengenai Mechanical Engineering (Electrification Transportation for Sustainable Mobility). Meskipun terdengar tidak linear dengan program studi yang dipelajari Zhafira di Indonesia, tetapi Zhafira melihat adanya peluang dan keterkaitan dalam bidang yang ia pelajari selama IISMA tersebut.


Selain itu, Zhafira juga mengenang kehidupan perkuliahan di University of Nottingham sebagai masa-masa menyenangkan. Proses perkuliahan yang didapatkan di University of Nottingham ini bukan hanya sekadar belajar di kelas, tetapi juga melakukan praktik ataupun simulasi di laboratorium, mengikuti seminar-seminar yang narasumbernya merupakan orang yang sangat ahli di bidangnya, dan mengunjungi beberapa perusahaan besar dunia. 


“Bagi saya pribadi, hal yang paling berkesan dari program IISMA yang telah saya jalani adalah waktu yang saya habiskan bersama teman-teman saya di sana, mulai dari ke kampus, belajar, masak ataupun berwisata yang kami selalu lakukan bersama-sama. Kondisi susah dan senang yang kami lewati bersama,” kata Zhafira.




Meskipun demikian, tetap saja, menurut Zhaf, menjadi mahasiswa internasional bukan tanpa tantangan. Ada banyak kendala yang ia dapatkan selama berkuliah, terutama di bulan pertama perkuliahan dimulai. Kendala tersebut misalnya aksen dosen maupun mahasiswa lokal yang kurang bisa dipahami karena pelafalan yang sangat cepat dan penggunaan slang word yang tidak familier. 

 

Namun, karena dukungan dari PIC maupun dosen-dosen UoN yang sangat pengertian, suportif, dan senantiasa membantu serta teman-teman sesama awardee IISMA yang selalu mendukung, Zhafira pun akhirnya mampu mengatasi kendala tersebut. 

 

“Bagi saya pribadi hal yang paling berkesan dari program IISMA yang telah saya jalani adalah waktu yang saya habiskan bersama teman-teman saya di sana. Mulai dari ke kampus, belajar, masak ataupun berwisata yang kami selalu lakukan bersama-sama. Kondisi susah dan senang yang kami lewati bersama,” kata Zhaf. 


Zhafira merasa banyak sekali manfaat yang ia rasakan dari program IISMA. Manfaat tersebut bukan hanya pengalaman akademik belajar di salah satu kampus terbaik dunia saja, tetapi juga mendapat mentoring dan networking dengan dosen dan pelajar internasional lainnya. Belum lagi, pengalaman mengunjungi beberapa kota ataupun tempat bersejarah yang ada di United Kingdom, belajar budaya masyarakat lokal, termasuk kesempatan untuk memperkenalkan budaya kebanggaan bangsa Indonesia pada masyarakat dunia dan bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari berbagai negara di dunia dan berbagai daerah di Indonesia. 

 

“Berkat IISMA saya merasa menjadi pribadi memiliki perspektif yang sangat luas, lebih bertanggung jawab, lebih peka terhadap sesama maupun lingkungan sekitar, dan tentunya lebih bersyukur atas segala hal yang telah diberikan kepada saya,” kata Zhafira. (Nan/Cecep)