Lebih Ergonomis dan Murah, Seperti ini Sepeda Air Buatan Polbeng
Bengkalis, Ditjen Vokasi - Sepeda angin biasa nampaknya sudah biasa kita lihat sehari-hari. Akan tetapi, bagaimana dengan sepeda air? Dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) berhasil membuat sepeda air yang lebih ergonomis dan diklaim jauh lebih hemat dari sepeda air yang ada di pasaran.
Di pasaran, sepeda air ini kerap disebut dengan istilah bebek-bebek-an. Sepeda air biasanya akan mudah dijumpai di lokasi wisata air, seperti waduk atau danau sebagai fasilitas penunjang aktivitas wisata air. Bentuknya yang dirancang seperti bebek membuat sepeda air lebih familiar di masyarakat sebagai bebek-bebekan.
Untuk merespons kebutuhan sepeda air dalam pengembangan wisata di Desa Wonosari, Bengkalis, Riau, Jurusan Teknik Perkapalan Polbeng berhasil membuat sepeda air. Pembuatan sepeda air ini seluruhnya murni dilakukan oleh para mahasiswa di Polbeng.
“Total ada delapan mahasiswa yang terlibat. Ada yang dari Program Studi (Prodi) D-2 Jalur Cepat Teknik Perkapalan dan D-4 Teknik Perkapalan,” kata Ketua Jurusan Teknik Perkapalan, Polbeng, Romadhoni.
Sepeda air ini dirancang dengan menggunakan fiberglass dengan beberapa lapisan yang membuat sepeda air ini cukup kokoh. Bahkan, meskipun sepeda air ini dirancang untuk dua orang, tetapi berdasarkan hasil uji beban, sepeda air ini mampu menahan beban untuk tiga hingga empat orang.
“Daya maksimal dari hasil pengujian sepeda ini bisa menahan empat orang,” kata Romadhoni.
Selain dirancang dengan kokoh, sepeda ini juga dirancang sangat ergonomis yang membuat pengguna sepeda air ini akan nyaman selama bersepeda di air. Bentuknya yang lebih ergonomis juga membuat sepeda bisa meluncur dengan sangat mulus di atas air, meskipun kayuhan pedal pada sepeda air ini tidak terlalu kuat.
“Kami juga merancang sepeda air ini dengan teknologi kincir sebagai penggerak, bukan rantai sehingga bebas dari korosi,” Romadhoni menambahkan.
Selain menawarkan sisi kenyamanan bagi penggunanya, dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan tersebut, Romadhoni mengaku, hal lain yang spesial dari sepeda air yang dikembangkan Polbeng adalah harganya yang jauh lebih murah dari harga di pasaran.
“Kemarin hasil dari perbincangan dengan pihak desa, sepeda air produksi kami jauh lebih murah dari harga sepeda air yang ada di pasaran. Pihak desa sudah membandingkan sebelumnya selisihnya cukup jauh,” kata Romadhoni.
Menurut Romadhoni, sebelum memesan ke Polbeng, pihak desa selaku user atau pengguna sudah lebih dahulu melakukan survei harga sepeda air di pasaran. Hasilnya, harga sepeda air Polbeng jauh lebih murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih bagus.
“Kalau tidak salah, harga sepeda air di pasaran mencapai Rp12 juta, belum dengan ongkos kirim ke Bengkalis. Nah, sepeda air kami itu hanya sekitar Rp7 jutaan,” kata Romadhoni.
Rencananya, Polbeng masih akan mengembangkan kembali sepeda air tersebut.
“Kami sedang menyiapkan untuk empat unit lagi,” kata Romadhoni. (Nan/Cecep)