Lebih Aman dan Efisien, Guru dan Siswa SMKN di Jombang Rancang Robot Sabit Rumput Berbasis IoT

Lebih Aman dan Efisien, Guru dan Siswa SMKN di Jombang Rancang Robot Sabit Rumput Berbasis IoT



Jombang, Ditjen Vokasi - Inovasi insan vokasi menghadirkan solusi. Terbaru, guru dan siswa SMKN Kudu, Jombang, Jawa Timur berhasil merancang robot sabit rumput berbasis internet of thing (Iot) yang bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan ponsel genggam. Inovasi ini diharapkan dapat membantu para pekerja di perkebunan dari ancaman binatang buas seperti ular piton.

Guru sekaligus inovator robot sabit rumput, Saptatuhu Mardinugroho mengatakan bahwa  ide pembuatan robot sabut rumput tersebut berawal dari maraknya kasus pekerja perkebunan seperti sawit maupun lainnya yang dimangsa ular piton saat sedang bekerja di kebun mereka. Untuk meminimalisir korban dimangsa ular saat bekerja itulah, Saptatuhu berpikir mengembangkan alat bantu yang dapat menunjang keselamatan pekerja perkebunan.

“Misalnya dengan membuat robot sabit rumput yang bisa dikendalikan pakai HP (Hand Pone) dari jarak jauh atau robot berbasis IoT ini,” kata Saptatuhu.

Robot sabit rumput ini sendiri merupakan robot sabit rumput dengan memakai dua motor AC dengan suplai tenaga listrik dari genset 1000 W. Masing-masing motor berfungsi sebagai penggerak maju-mundur dan sebagai penggerak kemudi saat belok. 

Untuk memutar pisau serkel potong rumput memakai penggerak mesin 6,5 HP. Sistem pengendali bisa memakai pengendali HP android melalui fasilitas Wi-fi dengan jangkauan 90 m jika tanpa rintangan. Desain dari kontroler robot pada  perangkat  smartphone berfungsi  untuk mengoperasikan  robot  pemotong  rumput  dan  terdiri  dari beberapa fungsi yaitu sebagai pengontrol robot maju, mundur, belok kanan dan kiri.


Pada bagian belakang terdapat motor penggerak berupa motor 1 fasa jenis motor kapasitor start dan jalan 0,25 HP yang dihubungkan dengan gear box penurun putaran dengan perbandingan 1 : 60. Selanjutnya keluaran putaran gear box memutar roda gigi pemutar roda belakang robot sabit rumput. Gerak maju – mundur roda belakang dipengaruhi oleh penempatan terminal hubungan kumparan bantu pada motor penggerak 1 fasa.


Dengan adanya rasio putaran gear box 1: 60 diharapkan kelajuan robot ini mencapai 3 km/jam dengan luas areal lahan datar yang bisa dibersihkan mencapai 1 500 m2, sehingga untuk membersihkan semak belukar seluas 1 ha hanya perlu waktu 6,7 jam. 


“Artinya jika memakai tenaga manusia butuh 10 orang dengan resiko diserang binatang berbisa semacam ular atau binatang berbisa lainnya,” kata Saptatuhu.


Untuk mengoperasikan robot ini juga relatif lebih hemat jika dibandingkan dengan tenaga manusia. Pasalnya operasional robot ini hanya membutuhkan bakar bensin 10 liter atau sekitar Rp100.000. Sementara dengan menggunakan tenaga manusia, setidaknya membutuhkan sekitar 10 orang dengan upah yang dikeluarkan mencapai kisaran Rp1 juta. “ Sehingga bisa menghemat biaya sebesar 90%,” kata Saptatuhu. (Saptatuhu MardinugrohoNan/cecep)