Konsorsium PTV Jatim Siap Jembatani Pengembangan Inovasi Daerah

Konsorsium PTV Jatim Siap Jembatani Pengembangan Inovasi Daerah

Surabaya, Ditjen Vokasi - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Jawa Timur siap menjembatani pengembangan inovasi di daerah agar sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2025-2026. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Jawa Timur yang juga sekaligus Wakil Direktur Kerja Sama dan Teknologi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Prof. Amang Sudarsono, pasca-kegiatan Focus Group Discussion (FGD) batch 2 yang dilaksanakan Minggu lalu di Surabaya, Jawa Timur.


Menurut Amang, berdasarkan masukan dari perwakilan unsur pemerintahan dan dinas-dinas terkait, seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), perwakilan mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI), media, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jatim bidang ekonomi dan teknologi masih menjadi bidang strategis yang dapat dikembangkan. 




“Kami Konsorsium PTV Jatim siap menjembatani pengembangan inovasi-inovasi untuk pengembangan ekonomi dan teknologi tersebut," kata Amang. 


Masih menurut Amang, beberapa masalah yang menjadi tantangan dan perlu diperhatikan, seperti perkembangan ekonomi daerah, perkembangan industri, kualitas pengajaran, kurangnya keterlibatan industri, serta keselarasan potensi daerah dan skill sumber daya manusia (SDM) lokal.


Kadin Provinsi Jatim yang diwakili oleh Nurul Indah Susanti menyatakan jika Jatim harus didongkrak dengan inovasi-inovasi kampus, dan tentunya juga dukungan perusahaan-perusahaan. 


“Di sinilah peran Kadin, sebagai penghubung kampus dengan mitra perusahaan. Di luar itu, kami juga siap mengawal peningkatan supply dan demand SDM ketenagakerjaan di Jawa Timur,” ucap Nurul Indah. 

 

Sementara itu, perwakilan dari Badan Riset Daerah (Brida)Provinsi Jatim, Heru Susanto, menanggapi positif kegiatan FGD ini. Menurutnya, FGD ini menjadi awal pengembangan kerja sama dengan NGO, seperti Perhimpunan Periset Indonesia. 


“Data potensi daerah yang telah diperoleh ke depan dapat memetakan inovasinya juga sehingga pengembangan daerah bisa lebih pas. Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Direktur PENS mengenai terciptanya kolaborasi untuk pengembangan Jawa Timur,” imbuhnya.  

 

Masih menurut Heru, sebenarnya Brida telah berkolaborasi dengan perguruan tinggi negeri melalui penandatanganan MoU sejak 10 tahun lalu. Beberapa hasil penelitian maupun inovasi juga telah dihasilkan, meski belum bisa menjangkau semua area. 


Pada kesempatan yang sama, turut pula dilaksanakan penandatanganan kesepakatan riset bersama 14 PTV di Jawa Timur, menyusul kelanjutan pelaksanaan program Penguatan Ekosistem Kemitraan di Jatim. Atas berbagai capaian yang sudah dilakukan, Amang pun mengapresiasi kolaborasi yang selama ini terlaksana, mengingat Konsorsium PTV Jatim tercatat sebagai konsorsium terbaik dalam capaian progress report yang disampaikan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 6 Februari lalu. (PENS/Nan/Cecep)