Kolaborasi dengan Industri, 100 Persen Lulusan Program PKK LKP Belva Terserap Industri

Kolaborasi dengan Industri, 100 Persen Lulusan Program PKK LKP Belva Terserap Industri

Semarang, Ditjen Vokasi - Salah satu tolok ukur keberhasilan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) adalah kebekerjaan peserta didik. Hal ini salah satunya dibuktikan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Belva, Jawa Tengah, di mana hampir 100 persen alumninya terserap industri. 


Pimpinan LKP Belva, Sulikah, mengatakan salah satu kunci keberhasilan Belva dalam meningkatkan kebekerjaan peserta didik terletak pada kolaborasi yang erat dengan mitra industri. LKP Belva senantiasa melibatkan industri dalam seluruh rangkaian proses pelaksanaan program PKK di lembaganya. 


“Dari mulai awal proses seleksi calon peserta didik itu kami sudah melibatkan industri. Jadi, industri ikut menyeleksi calon peserta didik,” kata Sulikah.


Pelibatan industri dalam proses seleksi, lanjut Sulikah, dimaksudkan agar industri selaku pihak pengguna tenaga kerja telah memastikan bahwa peserta didik yang diterima sesuai dengan kriteria mereka. 



“Jadi, saat lulus, industri sudah tahu kualitasnya sehingga tidak ada alasan bagi industri untuk tidak menerima lulusan kami,” tambah Sulikah. 


Tidak hanya pelibatan di proses seleksi, industri juga dilibatkan selama proses program PKK berlangsung. Para praktisi dari industri ikut turut mengajar para peserta, baik terkait teknik maupun budaya kerja industri. Bahkan, para peserta didik juga dibekali dengan teknik wawancara oleh HRD dari industri. 



“Para peserta juga kami ajak untuk kunjungan ke industri untuk memberikan gambaran tentang proses bisnis di industri,” tambah Sulikah. 


Masih menurut Sulikah, setiap tahunnya, LKP Belva meluluskan ratusan peserta didik program PKK jurusan tata busana. Mereka rata-rata bekerja di sejumlah industri garmen yang ada di sekitar Semarang, Purwodadi, Grobogan, dan sekitarnya. Beberapa industri yang menyerap lulusan LKP Belva di antaranya adalah PT Melady Garment International, PT Formosa Bag Indonesia, dan PT Kanindo Makmur Jaya.


“Hampir seratus persen lah, sekitar 98 persenan lulusan kami yang langsung diserap industri. Sisanya kadang sudah ada yang bekerja sebelum lulus atau membuka usaha,” tambah Sulikah.


Sebagai salah satu mitra industri, HRD PT Melady Garment International, Lisa Kristiani, mengatakan bahwa kerja sama dengan LKP Belva sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. 


“Kami sudah percaya dengan kompetensi lulusan LKP Belva,” kata Lisa. 




Menurutnya, Melady Garment yang berfokus pada baju-baju ekspor ini merasa terbantu dengan adanya program PKK, di mana Melady Garment bisa mendapatkan tenaga kerja yang yang siap kerja. Terlebih, Melady Garment sudah dilibatkan sejak awal.


“Jadi, lulusan Belva benar-benar telah sesuai dengan kriteria yang kami butuhkan,” tambah Lisa, yang mengaku sudah ikut mengajar di LKP Belva sejak 2018 melalui program Praktisi Mengajar. (Nan/Cecep)