Kisah Lulusan SMKN 5 Jember Sukses Jadi Pengusaha dan Konsisten Bantu Pengembangan SMK

Kisah Lulusan SMKN 5 Jember Sukses Jadi Pengusaha dan Konsisten Bantu Pengembangan SMK

Jember, Ditjen Vokasi - Ada pepatah lama mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Itulah yang dipercayai oleh Slamet Sulistiyono. Slamet adalah alumni SMKN 5 Jember yang kini telah sukses mendirikan perusahaan benih dan membantu dalam pengembangan SMK dengan berperan menjadi dunia usaha dan dunia industri (DUDI).


Berada di posisi direktur di PT Benih Citra Asia dan lulusan SMK membuat Slamet tidak lupa siapa dirinya dahulu. Berasal dari SMK Jurusan Agribisnis, ia sangat memahami seperti apa kebutuhan yang ada di SMK. Berkat kepeduliannya terhadap pendidikan vokasi khususnya di SMK, ia pun mendedikasikan diri untuk membantu SMK yang ada di Jember dan seluruh Indonesia


“Walaupun lulusan SMKN 5 Jember, tapi saya juga menjadi mitra industri di SMK pertanian lainnya,” ungkap Slamet.




Tidak hanya membantu dalam proses pemagangan siswa-siswi SMK, tetapi ia pun terjun langsung dalam penyusunan kurikulum. Ia juga mengungkapkan bahwa di perusahaannya banyak alumni SMK.


Slamet menjelaskan, “Kenapa kami masih merekrut lulusan SMK, karena kami juga ikut dalam penyusunan kurikulum sehingga sudah sesuai dengan standar industri. Selain itu, SMK banyak praktik dan terampil sehingga siap kerja.”


Salah satu siswa yang sudah terserap kerja di perusahaan benihnya adalah Iqbal Maulana, alumnus SMKN 5 Jember tahun 2022. Setelah lulus, Iqbal langsung bekerja di PT Benih Citra Asia.


“Saya staf lapangan di perkebunan perusahaan tersebut. Saya tidak terlalu kaget bekerja di sana karena saya sudah tahu kultur kerja ketika saya masih di SMK,” tutur Iqbal.


Berdasarkan dedikasi Slamet terhadap pendidikan vokasi, PT Benih Citra Asia pun pernah mendapatkan penghargaan DUDI Awards tahun 2021. DUDI Awards merupakan penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan apresiasi kepada industri yang sudah berkontribusi besar di pendidikan vokasi.


“Waktu itu saya tidak menyangka direkomendasikan untuk DUDI Awards, ternyata yang mengajukan adalah teman-teman dari SMK di Aceh, Jember, dan masih banyak lagi,” ujar Slamet. 



Perjalanan Panjang Mengembangkan Perusahaan


Dalam setiap kesuksesan tentunya memiliki kisah perjuangan. Begitu pun dengan Slamet. Kini, ia merasa bahwa ia tidak akan mungkin mendapatkan apa yang dimilikinya sekarang jika ia tidak teguh pendirian dengan memulai belajar di SMK.


“Saya asli Banyuwangi dan sempat membujuk orang tua untuk melanjutkan sekolah ke SMKN 5 Jember,” cerita Slamet.


Slamet menyampaikan bahwa kehidupan keluarganya sangatlah sederhana. Ia berasal dari keluarga buruh pertanian dan ingin meningkatkan ilmu tentang agronomi di SMK. Setelah meyakinkan kedua orang tuanya, ia pun mendapatkan restu untuk belajar di SMKN 5 Jember Jurusan Agronomi. 


Setelah lulus dari SMKN 5 Jember di tahun 1995, ia pun tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Keterbatasan biaya pun menjadi kendala. Untungnya, SMKN 5 Jember memberikan jalan baginya untuk bekerja di perusahaan pertanian milik Belanda yang kini adalah kompetitornya di industri benih. 


“Saya kerja 10 tahun di perusahaan tersebut bahkan sampai saya memiliki anak buah,” ujar Slamet.


Slamet memiliki anak buah yang rata-rata lulusan S-1 dari universitas ternama, sementara waktu itu ia masih lulusan SMK. Untuk itulah, ia termotivasi untuk kuliah dan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi. Menurutnya, tak ada kata terlambat untuk belajar. Hanya saja, perusahaan tempatnya bekerja tersebut tidak menerima karyawan yang bekerja sambil kuliah. Hingga akhirnya ia pun melanjutkan pendidikan terlebih dahulu dan memulai bisnis sendiri. 


Mimpinya adalah untuk meningkatkan kualitas benih di Indonesia. Akhirnya, ia pun mendirikan perusahaan Benih Citra Asia pada tahun 2006. Di antara banyaknya industri pertanian, ia memilih untuk fokus mengembangkan industri perbenihan. 


Menurutnya, benih di Indonesia sangat berpotensi menjadi yang terbaik di Asia. Selain itu, ia merasa bidang perbenihan tanaman pangan dan hortikultura adalah passion-nya. Sejak sekolah di SMKN 5 Jember, ia sudah sadar bahwa minatnya sangat tinggi terhadap perbenihan. Ditambah dengan pengalamannya bekerja di perusahaan benih membuatnya yakin bisa mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar.


Slamet menegaskan, “Salah satu kunci sukses menjadi pengusaha adalah fokus terhadap bidang keilmuan yang sudah dikuasai.”


Untuk mengembangkan bisnisnya, Slamet melakukan kerja sama industri di NTB, Lampung, Banten, dan wilayah lainnya. Produknya sudah tersebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, saat ini perusahaannya sedang membuat cabang di luar negeri. 


17 tahun perusahaanya berdiri, Slamet tetap menerima masukan dari pelanggannya. Ia memiliki tim R&D yang khusus untuk melihat seperti apa peluang pasar dan pengembangan produk. Salah satu produk yang berhasil dikembangkan di PT Benih Citra Asia adalah jagung hibrida.


Walaupun sudah menginjak kepala empat, ia masih semangat untuk terus belajar. Ia pun baru saja menyandang gelar Manajemen Agribisnis di Politeknik Negeri Jember. 



“Kalau saya hanya menjadi direktur hanya dari ilmu agronomi saja, maka saya tidak bisa mengetahui bagaimana memanajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya,” ungkap Slamet semangat untuk terus belajar mengembangkan bisnisnya.


Kisah Slamet merupakan salah satu alumni SMK yang sukses. Dari situlah kita bisa belajar bahwa ketekunan, kerja keras, dan pantang menyerah dapat membangun mimpi dan berdampak pada pendidikan vokasi yang lebih baik lagi. (Zia/Cecep)