Kisah Inspiratif Program PKK 2023: Sukses Melangkah ke Dunia Kerja Berkat Kursus Perhotelan
Surakarta, Ditjen Vokasi - Keramahtamahan menjadi poin penting dalam dunia perhotelan. Jika ingin berkarier di perhotelan dan menjadi hotelier maka diperlukanlah kompetensi yang mumpuni di bidang hospitality. Itulah yang diajarkan di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Salah satunya adalah LKP Royal Seasons, Surakarta, Jawa Tengah.
LKP yang berdiri sejak 2017 itu pun membantu dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di wilayah Surakarta melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Suksesnya penyelenggaraan program PKK di LKP tersebut terealisasi dengan 17 peserta siswa sudah disalurkan kerja ke industri dan 8 lainnya masih dalam proses on job training (OJT) dengan bermitra bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Kami memiliki kerja sama dengan 8 DUDI untuk program PKK ini, beberapa di antaranya adalah Swiss-Belinn Saripetojo Hotel Solo, The Alana Hotel & Conventions Center Solo, Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Al-Azhar Azhima,” ungkap Pemimpin LKP Royal Seasons, Rani Febriana.
Menurut Rani, bermitra dengan DUDI sangat membantu dalam peningkatan kompetensi peserta didik program PKK. Walaupun pembelajaran kurang dalam satu bulan, peserta benar-benar mendapatkan pengalaman dan ilmu sesuai dengan tren industri saat ini.
Program PKK ini tentu saja berdampak besar kepada peserta, termasuk salah satunya adalah Ririn Dwi Oktavia, gadis 19 tahun asal Surakarta, yang dari awal ingin bekerja di hotel. Ia dapat mewujudkan mimpinya berkat program PKK. Kursus gratis yang ia jalankan selama 150 jam pelajaran (jpl) tersebut mengantarkan ia memiliki kompetensi di bidang perhotelan.
“Saya seolah diberikan jalan, waktu itu bertepatan dengan lulus SMA dan dapat informasi kursus perhotelan gratis. Akhirnya saya langsung daftar di LKP Royal Seasons,” cerita Ririn.
Sebagai alumnus yang bukan berasal dari sekolah kejuruan, dunia perhotelan menjadi langkah baru dan angin segar bagi Ririn. Ia mendapatkan pelatihan untuk menjadi hotelier yang profesional. Tidak hanya diajarkan housekeeping dan front office, ia juga diajari lebih dalam mengenai proses e-ticket, hotel HR, dan kemampuan bahasa Inggris.
Setelah pembelajaran program PKK, Ririn pun langsung disalurkan kerja di Adhiwangsa Hotel and Convention Hall Solo. Kesempatan itu tak ia sia-siakan. Dengan berada di departemen front office sebagai resepsionis, ia menerapkan semua hal yang diajarkan ketika program PKK.
“Ketika pembelajaran tersebut benar-benar praktik langsung sesuai dengan industri. Jadi, ketika saya bekerja di hotel, saya dapat beradaptasi dengan cepat,” jelas Ririn.
Selain itu, hal menarik bagi Ririn bekerja di perhotelan adalah ia dapat bertemu dengan orang-orang baru dan tamu yang beragam. Soft skills seperti komunikasi dan melayani tamu yang sudah dimilikinya sangat membantu ia dalam bekerja.
Program PKK pun berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, tak terkecuali Ririn. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, ia telah mendapatkan penghasilan tetap dan ditambah dengan banyak uang tip atas kepuasan pengunjung terhadap kinerjanya. Dengan begitu, ia bisa membantu perekonomian keluarganya.
“Dua bulan bekerja, saya kelola uang yang saya dapatkan dengan menyisihkan untuk membantu keluarga. Walaupun masih kecil, tapi insyaallah berkah karena berasal dari usaha saya sendiri,” tutur Ririn.
Ke depannya, ia ingin mengasah terus kompetensinya di bidang perhotelan untuk mendapatkan karier yang lebih tinggi. Ia pun berencana untuk mengikuti program lanjutan di LKP atau bekerja di kapal pesiar.
Selain berdampak kepada peserta, program PKK di LKP Royal Seasons pun berpengaruh kepada industri. Asst Human Resources Manager The Alana Hotel & Conventions Center Solo, Ella Ardani mengungkapkan bahwa program ini membantu penyediaan SDM untuk industri perhotelan. Ella pun menantikan kolaborasi berikutnya dengan LKP Royal Seasons, khususnya melalui program PKK di tahun berikutnya.
“Dari awal kami pun terlibat, mulai dari proses pendaftaran peserta, instruktur tamu, dan juga penyerapan peserta didik. Dengan demikian kami mendapatkan SDM yang kompeten melalui program ini,” ungkap Ella. (Zia/Cecep)