Kian Melenggang Sandang SMK PK SPD

Kian Melenggang Sandang SMK PK SPD

Madiun, Ditjen Vokasi - Memiliki lokasi sekolah yang dekat dengan masyarakat menjadikan SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur terus berinovasi untuk menciptakan sumber daya yang memberikan dampak bagi perekonomian. UMKM sebagai penyelamat bangsa Indonesia saat terjadi krisis ekonomi era 1998 dengan basis ekonomi kerakyatan telah melahirkan ide bagi SMK ini melakukan terobosan-terobosan barunya yang berorientasi menyiapkan SDM yang unggul. Hingga akhirnya, lulusan SMK bisa melanjutkan studi yang lebih tinggi dan memiliki skills yang siap kerja maupun siap untuk berwirausaha.

 

“Sebagai tempat menyiapkan SDM unggul, SMK harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, SMK Model PGRI 1 Mejayan juga harus mampu berusaha mencetuskan ide untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam.

 

SMK yang kerap disebut SMK Model tersebut bertekad untuk meningkatkan kualitas peserta didik menjadi profesional dan memiliki hard skills maupun soft skills berstandar industri dengan menerapkan budaya industri di sekolah, khususnya di kejuruan. Untuk menunjang hal tersebut, SMK Model PGRI 1 Mejayan termotivasi mengikuti program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) melalui kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai mitra.

 

“Pola dan model kerja sama dengan industri yang dilakukan SMK Modelyaitu menjalin komunikasi antara SMK dengan industri melalui kerja sama saling menguntungkan. Ini sangat mutlak diperlukan, sebagaimana visi SMK Model, yakni ‘menyiapkan SDM unggul, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan pemulihan ekonomi nasional’,” ujar Sampun. 

 

Kerja sama SMK model dengan INKA Group, di antaranya PT IMS, PT REKA, PT IMSC, dan IMST sudah terjalin sejak 5 tahun yang lalu. Selain itu, kerja sama juga dilakukan melalui program kurikulum, guru magang, siswa magang, guru tamu, asesmen, teaching factory, rekrutmen, dan kegiatan sosial. Melalui pelaksanaan SMK PK SPD, program yang sudah jalan tersebut bisa lebih ditingkatkan, terutama melalui perencanaan project based learning yang dituangkan menjadi skill passport, kebutuhan peralatan, pengadaan bahan praktik, perbaikan dan pengadaan peralatan praktik yang up to date, serta pemasaran produk bersama antara SMK Model dengan INKA Group. 

 

Sebagai contoh, SMK Model dipercaya mengerjakan lampu kereta, pengecatan boks, merangkai kursi keret, dan mengerjakan komponen machining job dari INKA Group. Selain itu, SMK Model juga ikut memasarkan banyak produk INKA Group, seperti mesin pertashop, kontainer UMKM, dan mesin packaging,” tambah Sampun.

 

Pola kerja sama yang saling menguntungkan tersebut membuat hubungan kerja sama antara SMK Model dengan INKA Group semakin erat. Bahkan, kegiatan terbaru adalah program D-2 Jalur Cepat (Fast Track) yang diprakarsai SMK Model, PT INKA Group, dan Politeknik Negeri Madiun (PNM).

 

Proses pelaksanaan yang dilakukan SMK Model dalam program SMK PK SPD dengan industri tahun 2022 didukung oleh 5 perusahaan, di antaranya PT INKA Multi Solusi, PT Rekaindo Global Jasa, PT Komatsu, UD Auto Model, dan UD Wali Songo. Hubungan SMK Model dan INKA Group juga sudah lama terjalin melalui konsep kerja sama saling menguntungkan yang menjadi komitmen SMK model. 

 

Mengingat pelaksanaan program SMK PK SPD tidak sekadar project fisik maka penyamaan visi antara SMK model dengan industri merupakan tantangan yang harus dihadapi, khususnya bagi industri yang baru bergabung dengan SMK Model. Misalnya adalah kerja sama dengan PT Komatsu yang perlu dilakukan beberapa kali pembahasan dan diskusi. 

 

“Alhamdulillah, dengan doa dan ikhtiar yang tiada kenal menyerah, akhirnya PT Komatsu berkenan memberikan komitmen. Bahkan, dengan kelas khusus Komatsu di SMK Model PGRI 1 Mejayan sejak kelas X sebagaimana program PT INKA Group dengan SMK Model yang juga sudah dilakukan sebelumnya, tutur Edi Purnomo selaku Manager Teknik SMK Model.

 

Pada akhirnya, SMK PK SPD mengubah mindset guru, siswa, dan orang tua bahwa SMK tidak sekadar belajar, tetapi pendidikan dan pelatihan nyata yang menghasilkan produk dengan standar industri. Bahkan, SMK Model didorong oleh industri untuk mendirikan badan hukum usaha dalam mentuk CV Lintang Songo dan PT CCLE Inovation yang sudah PKP. Alhasil, proyek dari INKA Group dan SMK Model bisa melakukan transaksi dan mengeluarkan faktur pajak melalui CV Lintang Songo dan PT CCLE Inovation. Hal ini berarti SMK Model mampu menyepadankan diri dengan industri. Tidak sekadar proses pendidikan, tetapi juga mindset dan manajemen industri,” pungkas Sampun. (Diksi/SH/AP)