Keren! Dari PBL Mahasiswa Polije Ciptakan Mesin Kontrol Nutrisi Otomatis untuk Pertanian Hidroponik
Jember, Ditjen Vokasi - Metode pembelajaran melalui project based learning (PBL) yang diterapkan di Politeknik Negeri Jember (Polije) telah menghasilkan berbagai karya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah Mesin Kontrol Nutrisi Secara Otomatis pada Hidroponik yang dirancang oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Mekatronika, Jurusan Teknik, Polije.
Umar Abdul Aziz Arthanto, mahasiswa prodi Teknologi Rekayasa Mekatronika sekaligus pembuatan mesin kontrol tersebut, menyatakan bahwa pengembangan inovasi ini dilatarbelakangi oleh mulai menjamurnya pertanian hidroponik di Indonesia. Menurutnya, kesuksesan pertanian hidroponik selama ini sangat bergantung pada kemampuan untuk memantau dan mengendalikan faktor-faktor lingkungan, termasuk nutrisi tanaman.
“Oleh karena itulah, kami mengembangkan mesin kontrol nutrisi ini melalui project based learning. Tujuannya agar praktik budi daya tanaman hidroponik semakin mudah bagi masyarakat, utamanya masyarakat perkotaan,” kata Umar Abdul Aziz Arthanto.
Menurut Umar, selama ini nutrisi tanaman dalam sistem hidroponik disediakan melalui larutan nutrisi yang terlarut dalam air. Pengaturan konsentrasi nutrisi dalam larutan ini menjadi kunci dalam memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
“Pemberian nutrisi yang kurang atau berlebihan dapat menyebabkan masalah dalam pertumbuhan tanaman, termasuk pertumbuhan yang tidak merata, defisiensi nutrisi, atau keracunan nutrisi,” kata Umar menambahkan.
Mesin yang diciptakan Umar dan kawan-kawannya ini bertujuan untuk mempermudah proses kontrol nutrisi pada pertumbuhan tanaman hidroponik.
“Kami membuat mesin ini untuk mempermudah pemilik hidroponik untuk mengontrol nutrisi yang diperlukan tanaman,” lanjutnya.
Keberadaan mesin ini diharapkan dapat mempermudah pemilik hidroponik untuk melakukan controlling nutrisi pada tanamannya.
“Tujuan kami membuat mesin ini untuk controlling pada proses pertumbuhan tanaman, mengembangkan inovasi sistem controlling pada proses pertumbuhan tanaman pada pengusaha hidroponik, serta penerapan solusi berkelanjutan untuk usaha hidroponik yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya,” tutur Umar.
Mesin ini memiliki keunggulan dalam hal efisiensi, di mana para pembudi daya tanaman hidroponik tidak perlu lagi melakukan pemberian nutrisi secara manual pada tanaman mereka.
“Dengan menggunakan mesin ini, petani hidroponik tidak perlu setiap saat memberi nutrisi secara manual, melainkan sudah otomatis dengan menggunakan mesin ini. Sehingga dengan alat ini petani dapat mengefisiensikan waktu mereka,” jelasnya.
Umar berharap, mesin kontrol nutrisi secara otomatis pada hidroponik ini dapat dijual belikan secara masal agar dapat mempermudah para petani hidroponik dalam pemberian nutrisi pada tanaman mereka. (Polije/Nan/Cecep)