Kemendikbud Buka Posko Peduli Gempa
Mamuju, Ditjen Diksi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Karenanya, Kemendikbud juga telah membuka posko peduli gempa di dua lokasi, yakni Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dua gempa telah terjadi dalam dua hari berturut-turut di Mamuju dan Majene, yakni gempa pertama pada Kamis (14/1) dengan kekuatan M 5,9 dan keesokannya dengan kekuatan M 6,2. Alhasil, dua gempa berkekuatan besar ini pun menimbulkan banyak korban maupun kerusakan. Tercatat, sampai dengan saat ini terdapat 19 SMK dan 8 LKP di Mamuju dan Majene yang terdampak gempa dengan tingkat kerusakan berat, sedang maupun ringan.
Menurut Kadis Pendidikan Sulbar Prof. Gufran Darma Dirawan, di Kabupaten Mamuju sendiri terdapat sekolah dalam kondisi rusak berat, yakni SMKN 1 Rangas di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. “Perlengkapan sekolah, seperti meja, kursi dan lemari, pun rusak karena tertimpa bangunan yang roboh,” ujarnya.
Sementara itu di Kabupaten Majene tercatat SMKN 6 Malunda yang mengalami rusak berat. Sama seperti SMK Rangas, semua sarana dan prasarana di sekolah ini rusak tertimpa bangunan yang roboh akibat gempa. Meski demikian, hingga kini Kemendikbud terus mendata sekolah maupun satuan pendidikan lainnya yang terdampak gempa.
Kerusakan kategori berat akibat gempa, antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh. Adapun untuk kategori sedang, antara lain plafon sekolah jebol, atap roboh, serta beberapa dinding roboh dan sebagian retak. Sedangkan untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh. (Diksi/FJ/AP)