Kembangkan Potensi Instruktur LKP Bidang Fesyen dan Kecantikan, Kemendikbudristek Gandeng ESMOD dan Makarizo
Jakarta, Ditjen Vokasi - Perkembangan tren dan teknologi memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap perkembangan industri fesyen maupun kecantikan di dunia. Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara kualitas SDM unggul dengan perkembangan di kedua industri tersebut. Untuk itulah, peningkatan kompetensi instruktur menjadi langkah solutif dalam penjaminan mutu pembelajaran di LKP sehingga sesuai dengan standar perkembangan tren dan teknologi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah membuka kesempatan besar kepada instruktur LKP di seluruh Indonesia melalui program Magang Instruktur Kursus dan Pelatihan Bidang Tata Busana dan Tata Kecantikan Rambut 2023.
Mitra industri yang turut bersinergi dalam peningkatan mutu instruktur LKP adalah ESMOD untuk bidang tata busana dan Makarizo untuk mitra industri tata kecantikan rambut.
“Kedua industri di masing-masing bidang tentu saja mempunyai kualitas yang layak untuk program Magang Instruktur Kursus dan Pelatihan ini. Diharapkan peserta magang dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan menerapkannya di LKP masing-masing,” ujar Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, dalam pembukaan pembelajaran Magang Instruktur pada Senin, 5 Juni 2023.
Dengan dibukanya pembukaan magang instruktur tersebut, maka menandai pembelajaran instruktur selama 10 hari ke depan. Sebelumnya pendaftaran program magang instruktur tersebut telah dibuka pada bulan April lalu. Hampir 80 orang yang mengikuti seleksi sehingga terpilihlah 30 peserta yang telah dikurasi dan mengikuti program magang, diantaranya 15 orang untuk di bidang tata kecantikan rambut dan 15 orang lainnya di bidang tata busana.
Direktur Wartanto juga menyampaikan bahwa program kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan industri bertujuan agar berdampak kepada instruktur LKP secara menyeluruh. Tujuannya bukan hanya untuk memperoleh sertifikat dari industri, tetapi juga dapat memberikan pengalaman kepada instruktur LKP untuk memadukan kompetensi yang dimilikinya dengan kompetensi terbarukan di dunia kerja/industri. Selain itu, melalui adanya program magang dapat menjadi dorongan untuk LKP agar bisa bekerja sama dengan industri dalam rangka peningkatan kualitas lulusannya.
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi instruktur melalui magang di industri merupakan langkah penting dalam penjaminan mutu pembelajaran yang akan berdampak positif pada kualitas peserta didik. Kegiatan magang instruktur ini pun dimulai pada 5—13 Juni 2023 untuk bidang tata busana dan 7—16 Juni 2023 untuk bidang tata kecantikan rambut.
Instruktur LKP Tata Busana Tingkatkan Keterampilan Fesyen di ESMOD
ESMOD sebagai sekolah fesyen ternama turut serta dalam pengembangan mutu instruktur LKP. 15 orang peserta terpilih mengikuti berbagai macam materi yang berstandar industri, mulai dari praktik zero waste pattern, draping, sampai dengan yang tak kalah penting adalah teknik sewing/menjahit.
“Materi terpenting yang kami ajarkan adalah draping. Teknik draping itu adalah materi pokok yang harus dikuasai oleh instruktur karena bisa mewujudkan pola busana yang pas di badan sesuai keinginan pelanggan,” ungkap Dini Mirawati selaku Research and Development Manager ESMOD.
Salah satu peserta program magang instruktur yang sangat antusias dengan adanya program ini adalah Riswandi atau biasa disapa Tarla. Instruktur yang berasal dari LKP Moms n Me, Bireun, Aceh mengaku bahwa kegiatan magang ini membuka cakrawala pengetahuan tentang fesyen menjadi lebih luas.
“Di LKP, kami juga lagi mengembangkan zero waste pattern ke peserta didik dan senang sekali karena diajarkan di sini dan lebih canggih peralatannya,” jelas Tarla.
Di hari kedua pelatihan, ia langsung merasa tertantang karena diberikan tugas untuk menghasilkan kimono tanpa menyisakan limbah kain yang banyak. Maka dari itu, ia pun membuat pola kimono serapi dan semenarik mungkin.
Pada hari keempat pembelajaran, seluruh peserta pun mengikuti room tour di Kampus ESMOD, Cipete, Jakarta. Bagi mereka, ini adalah kesempatan yang bagus karena bisa mengetahui bagaimana peralatan dan kondisi yang sesuai dengan standar industri fesyen kelas dunia, mulai dari laboratorium sewing, ruang pattern, ruang tekstil, sampai dengan ruang kreativitas tempat peserta didik bertukar pikiran menuangkan ide.
Kreasikan Tata Kecantikan Rambut di Makarizo
Di tempat yang berbeda, program magang instruktur ini pun memberikan peluang yang besar kepada instruktur LKP bidang tata kecantikan rambut untuk bisa berkreasi. Hal itulah yang dirasakan oleh Pesta Manurung yang berasal dari LKP El Roi, Merauke, Papua Selatan. Datang dari ujung Timur Indonesia, tak membuat semangat Pesta luntur. Justru ia bersemangat belajar terkait kecantikan rambut, bidang yang sangat ia sukai.
Pesta menjelaskan, “Magang di Makarizo benar-benar membuka pengetahuan saya. Saya dan teman-teman yang lain diberikan tugas untuk membuat pola potong rambut/cutting dan dibebaskan berkreasi. Contohnya saya berkreasi untuk potongan butterfly hair.”
Berdasarkan pengalamannya selama 5 tahun menjadi instruktur, ia baru bisa membuat potongan rambut tersebut dengan teknik yang benar. Sebelumnya ia hanya belajar autodidak. Kini ia bisa mulai dari pemotongan rambut sesuai sudut yang benar sesuai dengan model wajah.
“Butterfly hair dibuat sangat berlapis dengan lapisan terpanjang jatuh tepat di bawah bahu. Sementara itu, lapisan yang lebih pendek dipotong di sekitar ubun-ubun kepala untuk menciptakan ilusi rambut lebih tebal,” ungkap Pesta menjelaskan salah satu konsep cutting dan styling hair.
Selain mempelajari cutting dan styling, Makarizo pun memberikan fasilitas pelatihan coloring kepada peserta magang instruktur. Arfan Sunoto selaku Senior Educator Makarizo Professional mengungkapkan sangat antusias karena pihak Makarizo membantu dalam pengembangan mutu instruktur LKP.
“Masing-masing instruktur sudah memiliki kemampuan yang beragam. Namun di sini, kami kembangkan lagi kemampuan mereka dengan teknik yang dikembangkan oleh Makarizo,” jelas Arfan.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa peserta yang ikut magang nantinya bisa mentransfer ilmu kepada peserta didiknya. Sebagai contoh adalah konsep cutting dan hair styling, sampai dengan coloring. Peserta didik pun akan mengunjungi pabrik produk Makarizo di Wanaherang untuk observasi pembuatan produk-produk Makarizo. (Zia/Cecep)