Kelola Server Asing, Jebolan SMK Raup Gaji Dolar

Kelola Server Asing, Jebolan SMK Raup Gaji Dolar

Kulonprogo, Ditjen Diksi – Belakangan, sosok Nurrohman mendadak viral di jagat maya. Bukan pekerja kantoran, lulusan SMK di Pengasih, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini melakukan pekerjaan di rumah saja, namun bergaji dolar!

Kerap disangka sebagai pengangguran, Nurrohman ternyata bekerja mengelola puluhan server asing.

Pria ini pun mengaku tak pernah ambil pusing omongan tetangga yang mengira dirinya seorang pengangguran. "Ya, sering banget dikira pengangguran karena enggak pernah keluar kerja. Kalau tetangga-tetangga lain keluar kerja bantu di sawah, saya mungkin cuma kelihatan kalau mereka datang ke rumah. Kalau pas waktu tidur atau bermain, pasti kelihatan enggak kerja," ujar Nurrohman.

Meski demikian, Nurrohman mampu meyakinkan perusahaan tempatnya bekerja hingga bisa mengalahkan pelamar dari negara lain, khususnya India yang dikenal dengan sumber daya manusia IT-nya.

Menurut Nurrohman, hal itu bisa dicapai berkat ilmu yang diterimanya saat bersekolah di SMK. Menurutnya, perusahaan luar negeri tidak mempermasalahkan soal ijazah. “Selama ini di Indonesia masih dibutuhkan ijazah, dan saya enggak mempunyai ijazah pendidikan tinggi. Jadi, saya coba peruntungan di luar negeri," tuturnya.

Nurrohman menambahkan, di luar negeri umumnya tidak meminta ijazah berpendidikan tinggi, tetapi yang diminta adalah kemampuan atau skill. Mulanya Nurrohman mengaku bekerja sebagai pekerja lepas, dengan per proyeknya menerima imbalan sekitar Sin$100 (dolar Singapura) atau sekitar Rp1 juta.

Sejak 2018 Nurrohman mendapat kontrak dengan perusahaan di Singapura dengan nilai kontrak mencapai Sin$350 atau sekitar Rp3,7 juta. Pekerjaannya adalah bertanggung jawab mengelola sekitar 50-70 server yang berada di luar negeri.

Dengan penghasilan seperti itu, Nurrohman mengaku bersyukur karena sudah punya pendapatan rutin. "Kalau awal mula freelance, terus dapatnya waktu itu susah karena harus berjuang dengan orang-orang India yang punya skill lebih daripada saya. Kadang-kadang sampai dua-tiga bulan enggak dapat proyek seperti itu," terangnya.

Setelah lima tahun bekerja di perusahaan asing, serta mendapatkan ilmu mengelola server dari belajar otodidak di internet, Nurrohman kemudian mempraktikkan ilmu tersebut dalam sebuah proyek. Hingga akhirnya, ia pun mendapat tawaran kontrak bekerja di perusahaan Singapura.  (Diksi/FJ/AP/NA)