Kelezatan dan Keunikan Kopi Semendo Menurut Instruktur Kursus Barista
Palembang, Ditjen Vokasi - Sumatra Selatan terkenal dengan makanannya yang khas, yaitu Pempek. Selain makanan, provinsi tersebut juga memiliki ciri khas kopi yang unik, salah satunya ialah kopi semendo. Kopi tersebut berasal dari wilayah dataran tinggi Semendo, Sumatra Selatan.
Kopi semendo adalah permata dalam dunia kopi Indonesia. Dengan aroma yang memikat, rasa yang tak terlupakan, dan budaya yang kaya, kopi ini adalah bukti betapa kopi bisa menjadi jauh lebih dari sekadar minuman. Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang keterampilan barista pun memberikan materi mengenai jenis-jenis kopi, tak terkecuali kopi semendo.
LKP Palembang Training Center sebagai LKP bidang barista pun memperkenalkan kopi semendo dalam materi pelajaran. Selain itu, kopi ini pun dipakai di beberapa kedai kopi sebagai teaching factory (Tefa) LKP tersebut.
Instruktur LKP Palembang Training Center yaitu Muhammad Fitsa Alhafiz menyebutkan bahwa kopi semendo memiliki potensi untuk lebih dikenal oleh seluruh Indonesia maupun dunia.
“Kopi semendo dapat dikatakan berjenis arabika maupun robusta. Bentuknya seperti teh hitam. Kekhasannya adalah memiliki rasa yang cukup manis seperti gula aren dan rasa asam seperti rasa citrus,” jelas Fitsa.
Dengan kombinasi rasa tersebutlah, kopi semendo menggabungkan nuansa manis, pahit yang halus, dan sentuhan asam yang menyegarkan.
Berdasarkan penjelasan Fitsa, metode pengolahan tradisional merupakan rahasia di balik kelembutan rasa kopi semendo. Proses kering alami yang disertai dengan perawatan teliti menjadikan biji kopi ini sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dalam penyajiannya, kopi semendo biasanya dibuat dengan kopi tubruk ataupun menggunakan teknik manual brew.
Walaupun memiliki citra rasa yang khas, kopi semendo menghadapi tantangan dalam menjaga kualitasnya. Perubahan iklim, teknologi baru, dan pasar global yang berubah menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan. Namun, upaya pelestariannya pun tetap dilanjutkan. LKP sebagai lembaga pendidikan nonformal dapat menjadi tempat edukasi mengenai kopi tersebut.
“Sebagai barista kita perlu mengetahui kopi yang disajikan kepada pengunjung asal kopi tersebut dari mana. Maka dari itu, di LKP Palembang Training Center, tidak hanya teknik yang diajarkan tetapi juga asal-usul kopi dan ciri khas kopi sehingga barista mampu menghidangkan kopi yang nikmat,” tutur Fitsa.
Menurutnya, antara teknik dan pengetahuan haruslah seimbang. Selain itu, seorang barista pun dapat turut melestarikan kekayaan kopi nusantara. Dengan demikian, kopi semendo pun mendapatkan panggung di dunia internasional. (Zia/Cecep)
Sumber foto: Freepik