Kagum dengan SMK, Inilah Cerita Relawan Nihongo Partners yang Mengajar Bahasa Jepang di SMK

Kagum dengan SMK, Inilah Cerita Relawan Nihongo Partners yang Mengajar Bahasa Jepang di SMK

Jakarta, Ditjen Vokasi - Bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa asing yang dipelajari di sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal itu berguna untuk memberikan bekal kepada siswa dalam dunia kerja. Bahkan, menurut data dari Direktorat SMK, bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa asing favorit yang dipelajari di SMK karena berguna untuk program magang ataupun pertukaran pelajar. 


Dalam rangka menjalin persahabatan yang semakin erat dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menjalin kerja sama dengan Jepang melalui Japan Foundation. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah Program Nihongo Partners. Program tersebut adalah momen relawan dari Jepang mengajar di SMP, SMA, dan SMK. 


Salah satu relawan yaitu Fujita Yuko membagikan pengalamannya pada  kegiatan Audiensi Relawan Nihongo Partners gelombang 19 di Perpustakaan  Kemendikbudristek pada Rabu (22-11-2023).



“Salah satu sekolah menengah yang menerima manfaat program Nihongo Partners ini adalah SMKN 1 Bekasi. Saya turut mengajar bahasa dan budaya Jepang di sekolah tersebut,” ujar Fujita menjelaskan.


Lebih lanjut, Fujita menceritakan bahwa ia menjadi relawan karena tertarik dalam dunia pendidikan. Ia pun ingin mengetahui seperti apa kebudayaan di Indonesia. Fujita pun lebih bersemangat ketika melihat praktik siswa SMKN 1 Bekasi saat berkunjung di berbagai bengkel atau tempat praktik.


“Di Jepang sendiri tidak ada sekolah kejuruan yang setara SMA dan hanya tempat kursus atau pelatihan. Saya takjub di Indonesia ada sekolah kejuruan khusus. Ketika mengajar di sana saya merasakan atmosfer semangat belajar dari siswa-siswi SMKN 1 Bekasi,” tutur Fujita menceritakan.



Ia pun mengungkapkan bahwa ia mengajar banyak kelas XI secara bergilir dalam waktu 3 bulan. Menurutnya, itu sangat menantang karena sebelumnya ia belum pernah menjadi guru. Akan tetapi, karena ia selalu disambut baik dan ditunggu oleh siswa SMKN 1 Bekasi, ia pun bersungguh-sungguh dalam mengajar.


“Saya memberikan contoh pelafalan dan penulisan kanji yang benar. Selain itu, saya pun mempraktikkan bagaimana cara memakai baju kimono di depan siswa. Rasanya senang sekali karena mereka antusias,” ujar Fujita semangat. 


Perempuan yang berprofesi menjadi akuntan tersebut pun sudah bisa bahasa Indonesia dan mengajar di SMKN 1 Bekasi menggunakan bahasa Indonesia. Ia mengatakan bahwa ia sudah belajar bahasa Indonesia sejak dua tahun yang lalu.


“Saya punya banyak teman yang berasal dari Indonesia. Walaupun bahasa Indonesia saya tidak terlalu lancar tapi saya senang menggunakan bahasa Indonesia. Melalui program ini saya juga belajar lebih banyak tentang bahasa dan budaya Indonesia,” ungkap Fujita. 


Program Nihongo Partners ini pun dirasakan oleh guru dari SMKN 1 Bekasi. Nunung Ahdiati Nur selaku guru bahasa Jepang SMKN 1 Bekasi menyampaikan terima kasih karena sekolahnya menerima manfaat dari program ini.


“Kehadiran relawan Nihongo Partners di sekolah sangat membantu menumbuhkan minat siswa. Siswa antusias dalam belajar karena  bisa belajar langsung dari penutur aslinya. Guru bahasa Jepang juga terbantu karena mengajarkan pengucapan kosakata, latihan percakapan, dan pengajaran budaya Jepang,” ujar Nunung menjelaskan. (Zia/Cecep)