Jokowi Naik Mobil Besutan SMK

Jokowi Naik Mobil Besutan SMK

Solo, Ditjen Vokasi – Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu membuat Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Munali, amat bangga. Pasalnya, mobil listrik karya anak didiknya dinaiki oleh Presiden Jokowi berserta Ibu Negara Iriana dalam momen tersebut.

Mobil berwarna putih kombinasi oranye dengan tulisan di depannya Microbus Solar Car Suryawangsa 2 diketahui berkapasitas empat orang penumpang.

 

Dari guru, siswa, dari penelitian dan pembelajaran, ya sangat bangga. Apalagi, beliau itu orang nomor satu, ungkap Munali seperti dikutip Kompas.com.

 

Munali juga tak menyangka mobil tersebut akan dinaiki Jokowi. Terlebih, melihat standar protokol dari kepresidenan yang begitu ketat. Jadi, kemarin teman-teman sudah plong (lega). Jadi, rasa bangga menjadi bagian Muhammadiyah yang mampu memberikan kontribusi ke Muktamar. Kedua, mudah-mudahan dengan ini nanti menjadi semakin semangat untuk berinovasi, jelas Munali.

 

Munali menjelaskan, butuh waktu dua bulan untuk persiapan sebelum mobil listrik tersebut dipakai Presiden Jokowi dalam acara tersebut. Ada pengontrolan atau pengawalan dari pihak panitia dan pihak kepresidenan. Sebelum dicoba, kita coba road show  dari Jogja ke Solo, ujarnya.

 

Mobil listrik ini menggunakan baterai jenis seal lead acid, kapasitas 225 Ah, dan tegangan 48 Volt. Spesifikasi mobil listrik ini berjenis DC Series, tegangan 48 Volt, daya 4.0 KW, dan kecepatan 5.000 rpm, serta kecepatan maksimum 60 kilometer per jam.

 

Munali menambahkan, pembuatan mobil listrik di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi sudah dimulai sejak 2011. Mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi dan Ibu Negara serta Ketua Umum PP Muhammadiyah merupakan mobil generasi kedua dan ketiga yang dibuat pada 2015 dan 2022.

 

Kita berharap dukungan yang lebih menguatkan karena kepercayaan. Kemudian kesempatan-kesempatan yang berikutnya, meskipun sifatnya nasional atau regional agar anak-anak dan guru-guru mampu memberikan kontribusi lebih terhadap pendidikan, kata Munali. (Diksi/AP)