Jawab Tantangan Serapan Lulusan, Kelas Industri jadi Bentuk Nyata Dukungan Industri untuk SMK

Jawab Tantangan Serapan Lulusan, Kelas Industri jadi Bentuk Nyata Dukungan Industri untuk SMK

Jakarta, Ditjen Vokasi - Dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terus mendukung transformasi sekolah menengah kejuruan (SMK). Dukungan DUDI dengan SMK tidak hanya dilakukan melalui pelatihan, tetapi juga dilakukan dengan pembukaan kelas industri yang didukung praktisi berpengalaman di bidangnya. 


Dukungan untuk SMK salah satunya dilakukan oleh PT Metropolitan Golden Management atau Hotel Horison Group dengan membuka kelas industri perhotelan. Program ini sebagai bentuk realisasi Horison Group untuk mendukung transformasi SMK dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang perhotelan.


Corporate Human Resource Horison Group, Hanna Della Andrea, dalam sesi diskusi pada acara “Konsolidasi Sistem Manajemen Kerja Sama (Sikerma) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi” di Jakarta, Rabu (18-9-2024) mengatakan bahwa saat ini kelas industri Horison telah berjalan di enam SMK. Keenam SMK tersebut antara lain SMKN 57 Jakarta, SMKN 6 Yogyakarta, SMKN 2 Semarang, SMKN 6 Semarang, SMKN 4 Lampung, dan SMKN 1 Kuta Selatan. 


“Dari kelas industri kami menerapkan link and match  8 plus i. Kami juga memastikan bahwa lulusan kelas industri itu terserap 100 persen di industri kami, misalnya seperti kelas industri yang berjalan di SMKN 57 Jakarta dan SMKN 6 Yogyakarta,” kata Hanna.


Menurut Hanna, kelas industri ini merupakan upaya Horison Group untuk meningkatkan kompetensi para siswa lulusan SMK. Bagi industri kelas industri juga sangat membantu dalam menyiapkan SDM yang dibutuhkan industri. Terlebih saat ini jaringan Hotel Horison Group telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlahnya mencapai 27 unit hotel.


"Jadi, kami ingin menjawab tantangan penyerapan lulusan SMK karena dari sekitar 7.000 karyawan Horison Group, sebagian besar merupakan lulusan SMK," kata Hanna 


Tidak hanya kelas industri di bidang pariwisata, Hanna memangku, permintaan kerja sama kelas industri juga datang dari jurusan akuntansi. 


"Karena kami juga membutuhkan akuntan-akuntan untuk unit-unit bisnis kami kan," tambah Hanna. 


Selain kelas industri, sejumlah industri juga memiliki formula lain dalam mendukung SMK. Salah satunya adalah PT United Tractors yang memiliki program SOBAT yakni berupa sekolah binaan United Tractors. 


Dimas Aryo Wicaksono selaku CSR Leader PT United Tractors, mengatakan bahwa program SOBAT bertujuan memberikan pendamping kepada sekolah binaan dalam mengembangkan potensi yang ada. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dengan

meningkatkan kapasitas sekolah yang mampu berdaya saing, tangguh, dan berdampak bagi daerah di sekitarnya 


"Kami juga ingin mewujudkan kebanggan bangsa dengan meningkatkan kompetensi murid dan guru di sekolah binaan untuk bersaing di dunia industri dan usaha secara global," kata Dimas. 


Saat ini program SOBAT telah tersebar di 1.668 sekolah di seluruh Indonesia, di mana sebagian besar merupakan SMK dengan fokus utama pada jurusan teknik alat berat. Kerja sama dengan SMK melalui program SOBAT ini juga dilakukan dengan mengedepankan kerja sama link and match 8 plus i. (Nan/Cecep)