Jalankan Kampus Merdeka, Ayu Kian Semangat Tebar Perubahan
Jakarta, Ditjen Diksi – Festival Kampus Merdeka yang diselenggarakan pada Selasa (15/6) mengundang beberapa perwakilan mahasiswa yang merasakan imbas nyata dari pelaksanaan progam Kampus Merdeka. Salah satunya adalah Ayu Sabrina, mahasiswa Universitas Diponegoro yang menjadi alumni Kampus Mengajar Angkatan I, yang merupakan salah satu program Kampus Merdeka. “Tentu program Kampus Merdeka memberikan pengalaman luar biasa. Bahkan, tidak tanggung-tanggung memberikan konversi SKS dan uang saku,” ungkapnya.
Ayu pun berkisah, dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengajar di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Semarang, yakni SDN Kuwarasan 1 Semarang selama tiga bulan. Selama menjalani Kampus Merdeka, Ayu dan tim berfokus pada tiga program unggulan, yakni transfer ilmu pengetahuan, transfer teknologi, serta administrasi. Dari ketiga program tersebut, Ayu mengungkapkan bagaimana perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah program tersebut diimplementasi di SDN Kuwarasan 1 Semarang.
“Pengalamannya, ketika Ayu masuk dan meminta untuk berkenalan tidak ada yang berani untuk berbicara. Setelah dua kali pertemuan, siswa yang tadinya tidak berani mengeluarkan kata-kata menjadi yang paling aktif dan menjawab pertanyaan-pertanyaan,” jelas Ayu.
Pada program transfer ilmu pengetahuan, Ayu dan tim berfokus pada program membangkitkan semangat berprestasi, kemampuan public speaking, serta menghidupkan semangat berprestasi untuk peserta didik di SDN Kuwarasan 1 Semarang. Selain itu, sebagai upaya dalam meningkatkan minat literasi membaca bagi peserta didik, Ayu dan tim juga melakukan transformasi pada perpustakaan yang telah tersedia. Ayu mengaku melakukan hal tersebut agar memberikan wajar baru pada perpustakaan supaya terlihat lebih menarik, serta mengundang peserta didik untuk mau mengunjungi dan membaca buku di perpustakaan.
“Di SD, kami membantu untuk memodernisasi perpustakaan, memberikan nomor pada buku-buku, dan melakukan penataan ulang buku-buku dari pemerintah. Harapannya adalah agar adik-adik terbantu, dan minat literasi bacanya meningkat,” terang Ayu.
Alhasil, menjalani Kampus Mengajar ini membuat Ayu semakin merasa tergerak untuk menebar kebermanfaatan dan melakukan gerakan-gerakan nyata untuk membantu pemerintah melakukan perubahan yang lebih baik, khususnya pada dunia pendidikan. Terlebih, setelah melakukan home visit, Ayu akhirnya semakin tahu bagaimana perjuangan peserta didik di SDN Kuwarasan 1 Semarang. Bahkan, ada yang harus menempuh perjalanan satu jam lamanya dengan medan perjalanan yang kurang bagus.
Kampus Mengajar menanamkan tekad yang kuat dalam diri Ayu dan tim untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama, yakni memberikan pendidikan yang sama dan merata bagi seluruh anak-anak di Indonesia. (Diksi/Tan/AP/Teguh Susanto)