Jadi Rujukan Perguruan Tinggi, LKP Desy Education Sukses Kelola Lembaga dalam Persiapan Insan Vokasi Terjun ke Dunia Kerja

Jadi Rujukan Perguruan Tinggi, LKP Desy Education Sukses Kelola Lembaga dalam Persiapan Insan Vokasi Terjun ke Dunia Kerja


Banyuwangi, Ditjen Vokasi - Sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) turut mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. LKP Desy Education, Banyuwangi, Jawa Timur menjadi contoh lembaga yang sukses mempersiapkan insan vokasi untuk terjun ke dunia kerja. Tak heran, LKP tersebut pun seringkali menjadi rujukan perguruan tinggi untuk berkolaborasi.


Pada Senin, 20 Mei 2024, LKP Desy Education kembali menerima studi banding sebagai bentuk kolaborasi bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kegiatan tersebut diikuti 90 mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Unesa.


LKP yang bergerak di bidang hospitality tersebut sudah berkolaborasi dengan Unesa sejak 2019. Dosen Jurusan PLS, Unesa, Widodo, menyebutkan dipilihnya LKP Desy Education bukanlah hal sembarang. Widodo pun berharap dengan adanya kolaborasi ini mahasiswa memiliki inspirasi yang positif mereka bisa terjun ke dunia kursus dan pelatihan.


“LKP ini memiliki prestasi cukup bagus dan berkali-kali juara nasional pengelolaan LKP dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sehingga layak membawa mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman,” ungkap Widodo.


Ajang Pamerkan Kualitas Pendidikan Vokasi

Kegiatan studi banding Unesa tersebut pun menjadi ajang LKP Desy Education untuk menampilkan kualitas pendidikan vokasi di kursus dan pelatihan. Terdapat penampilan demo masak oleh peserta didik kursus dan pelatihan yang sebelumnya belum diketahui oleh mahasiswa.


Dika selaku mahasiswa Unesa semester empat mengungkapkan bahwa studi banding di LKP Desy Education merupakan pengalaman baru. Sebelumnya, ia belum pernah melihat seperti apa kualitas peserta didik kursus dan pelatihan.


“Melalui kegiatan ini pengetahuan saya bertambah sebagaimana tadi diajarkan oleh peserta didik kursus bagaimana menyajikan berbagai macam makanan yang benar,” ungkap Dika.


Bagi Dika, kualitas peserta didik kursus pun tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan manajemen LKP yang profesional, maka akan turut mempersiapkan lulusan yang berkualitas pula. 


Senada dengan Dika, Angel, mahasiswa Unesa lainnya, menyebutkan bahwa terdapat berbagai macam kecakapan hidup yang ada di LKP. Studi banding tersebut sangat memberikan gambaran bagi dirinya untuk turut mengelola LKP dan menyukseskan pendidikan vokasi.


“Tidak hanya materi, tapi kami pun diajarkan praktik bagaimana mengelola LKP di suatu bidang keahlian. Kami pun ikut kegiatan demo masak bahkan housekeeping,” tutur Angel.


Sebagai tambahan informasi, LKP Desy Education pun sudah bermitra dengan lembaga vokasi internasional, khususnya di China. Dengan kolaborasi internasional tersebut, LKP Desy Education turut mempersiapkan peserta didik untuk bekerja di industri perhotelan internasional. Menurut Handoyo Saputro selaku pemimpin LKP Desy Education, kolaborasi dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri sangat membantu pengembangan kualitas lulusan LKP.


“Semoga LKP Desy Education menjadi contoh yang positif untuk teman-teman dari Unesa sehingga nanti dapat menjadi bekal dalam mengelola lembaga,” harap Handoyo. 


Handoyo pun menyampaikan bahwa kerja sama dengan Unesa tidak hanya studi banding, tetapi juga rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Setiap tahun terdapat beberapa lulusan LKP yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi melalui program RPL tersebut. (Zia/Cecep)