Inspirasi dari Bumi dan Matahari, Inilah Slim Gown Cantik Ala Anak Kursus

Inspirasi dari Bumi dan Matahari, Inilah Slim Gown Cantik Ala Anak Kursus

Karanganyar, Ditjen Vokasi - Kursus menjahit tidak hanya sebatas membuat pola sederhana seperti kemeja ataupun rok, tetapi juga berkreasi membuat busana gaun pengantin. Cerita baik kursus kali ini datang dari Mukhlis Kurniawan, salah satu alumni dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia, Karanganyar, Jawa Tengah yang mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Platinum tahun 2023. Ia berhasil membuat slim gown atau gaun ramping rancangan sendiri dengan latar belakang yang menarik.


Slim gown rancangan Mukhlis ini tampil cantik saat diperagakan oleh model dalam acara Penutupan Program PKW LKP Ismia 2023. Berdasarkan filosofinya, Mukhlis merancang gaun tersebut karena terinspirasi dari tanah dan matahari. 


Untuk pilihan warna gaun cokelat terinspirasi dengan warna tanah yang memiliki makna hangat, aman, dan nyaman serta melambangkan kekuatan. Untuk aksesoris yang dipakai atau headpiece menggambarkan matahari yang melambangkan kesetiaan,” ungkap Mukhlis memaparkan hasil rancangannya.


Tak hanya itu, Mukhlis pun menjelaskan tentang pelengkap slim gown. Hasil rancangannya dihiasi pelengkap slim gown untuk bagian pundak kanan dan kiri terdapat juntaian sebagai lambang sinar matahari yang bermakna selalu setia menyinari dan menghangatkan bumi. Saking menariknya, gaun ala Mukhlis ini sudah dipesan untuk dipakai di acara pernikahan.


“Alhamdulillah, rancangan slim gown ini sudah ada yang tertarik. Hal itu menambah semangat saya untuk berwirausaha,” ucap Mukhlis penuh syukur.


Hal ini merupakan salah satu dampak positif yang diperoleh dari program pembelajar PKW yang dilaksanakan oleh LKP. Dengan begitu dapat menginspirasi dan membekali peserta dengan keterampilan praktis serta kreatif dalam memasarkan produk ke masyarakat. 


Kini, Mukhlis pun sudah merintis usahanya di bidang busana. Ia menerima berbagai jahitan, mulai dari jahitan yang mudah sampai dengan yang rumit seperti jahit baju pesta. Akan tetapi, menurut Mukhlis, hal itu tidak tergolong sulit karena sebelumnya ia sudah memiliki bekal saat mengikuti program PKW. 


“Program PKW memberikan kesempatan untuk saya mengembangkan keterampilan di bidang busana sehingga mampu berwirausaha mandiri. Kini penghasilan saya kurang lebih Rp3 juta,” ungkap Mukhlis.


Pemuda 20 tahun tersebut sebelumnya masih menganggur dan tidak memiliki pekerjaan, tetapi berkat program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, ia bisa mengikuti pelatihan gratis dan merintis usaha.  


Sebagai tambahan informasi, program PKW dirancang khusus untuk menghadirkan wirausahawan baru di berbagai bidang. Dengan berfokus pada keterampilan dan juga pengembangan usaha, peserta didik dapat merintis usaha yang berkelanjutan. Program ini menyasar anak usia tidak sekolah (ATS) dan tidak bekerja di bawah 25 tahun sehingga mampu menekan angka pengangguran di Indonesia dan wirausahawan muda. (Zia/Cecep)