Inovasi Welding Simulator BBPPMPV BMTI, Mudahkan Pelatihan Welding Aman dan Nyaman
Cimahi, Ditjen Vokasi - Inovasi pembelajaran menjadi hal penting dalam efektivitas pendidikan dan pelatihan vokasi. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPMPV BMTI), Cimahi, Jawa Barat sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya melakukan inovasi pembelajaran untuk pelatihan guru SMK dengan welding simulator.
Welding simulator adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang menyimulasikan proses pengelasan secara virtual. Hal ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan efektif, di mana peserta pelatihan dapat meningkatkan keterampilan las mereka.
Dalam Gebyar Karya Vokasi BBPPMPV BMTI 2023, welding simulator tersebut pun dipamerkan sebagai salah satu inovasi pembelajaran BBPPMPV BMTI. Pembukaan Gebyar Karya tersebut diselenggarakan pada 27 Desember 2023 di Balai Pancaniti, BBPPMPV BMTI.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BBPPMPV BMTI, Supriyono, pun menekankan bahwa revolusi industri menghantarkan berkembangnya teknologi digital dan penguasaan teknologi informasi. Untuk itu, pelatihan guru vokasi pun berbasis teknologi pun menjadi strategi penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Gebyar Karya ini bertujuan untuk memperkenalkan produk dan program unggulan BBPPMPV BMTI kepada masyarakat. Terdapat berbagai macam inovasi BBPPMPV BMTI untuk pembelajaran sekaligus inovasi dari industri,” pungkas Supriyono dalam pembukaan Gebyar Karya BBPPMPV BMTI 2023.
Doni Tri Prasetio selaku staf pengajar Program Keahlian Las dan Fabrikasi Logam, BBPPMPV BMTI menyatakan bahwa inovasi welding simulator sudah dikembangkan sejak bulan Januari 2023 dan mulai menjadi media pembelajaran di Agustus 2023.
“Kami bekerja sama dengan industri Multipro yang pegang lisensi Soldamatic maka kami beli alat tersebut. Namun, kami amati, tiru, dan modifikasi (ATM) lagi simulator tersebut,” ungkap Doni.
Berdasarkan penjelasan Doni, keunggulan welding simulator tersebut tentu saja berdampak besar pada proses pembelajaran pelatihan welding di BMTI. Sebelum adanya inovasi tersebut, kendala utama ialah boros dalam bahan pelatihan. Akan tetapi, dengan menggunakan welding simulator pembelajaran menjadi lebih ramah di kantong. Proses pembelajaran pun menjadi lebih aman dan nyaman, khususnya bagi pemula.
“Selain itu, kalau belajar secara manual tanpa alat, tidak menemukan parameter dan tidak terhitung secara obyektif. Namun, dengan inovasi ini, sudah ada aplikasi analisisnya sehingga ada parameter, bagaimana mengelas sudut, terus kecepatan dan gerakannya sudah ada angkanya,” jelas Doni.
Doni pun menyatakan bahwa inovasi welding simulator ini sudah standar internasional, yaitu American Welding Society (AWS). Welding simulator ini dilengkapi dengan proses pengaturan/setting, seperti bagaimana mengatur bahan dan kawat yang digunakan serta proses pengelasannya. Dengan begitu, peserta pelatihan dapat langsung belajar sesuai dengan proses yang ingin dicapai.
Tak hanya itu, welding simulator juga dilengkapi dengan fitur analisis. Dengan begitu, setelah proses pelatihan peserta pun akan mendapatkan skor dan sertifikat yang dikeluarkan dari Soldamatic. Jika peserta sudah mendapatkan angka minimum, peserta dapat berlatih secara langsung.
Doni mengatakan, “Sejak awal tahun 2023 sudah ada 11 kelas pelatihan guru program Upskilling dan Reskilling, yang mana masing-masing kelas terdapat 16 orang.”
Menurut Doni, pelatihan guru bidang pengelasan yang sukses dan sesuai industri akan berdampak pada pembelajaran di SMK. Dengan menggunakan welding simulator, guru dapat berlatih hingga akhirnya dapat mengajarkan dengan tepat kepada siswa. (Zia/Cecep)