Inovasi Desain Kapal Ikan Mahasiswa Polinema Menang di Marinesia 2023

Inovasi Desain Kapal Ikan Mahasiswa Polinema Menang di Marinesia 2023

Malang, Ditjen Vokasi - Mahasiswa vokasi terus didorong mengembangkan berbagai inovasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat. Salah satu seperti inovasi desain kapal ikan karya mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang lebih ramah lingkungan dan jauh lebih hemat. 


Meskipun masih dalam tahap desain, pengembangan kapal penangkap ikan ini sangat berpeluang untuk dikembangkan menjadi produk karya nyata. Desain kapal ikan karya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Polinema ini juga meraih prestasi dengan menjadi juara ketiga  pada ajang Biseang 2023 di Marine Innovation Festival Indonesia 2023 (MARINESIA 2023). 


Desain kapal penangkap ikan tersebut merupakan rancangan dari tim  Benkreat Hydrotech. Tim tersebut berasal dari Himpunan Mahasiswa Mesin Polinema. Tim tersebut terdiri atas tiga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, yaitu Abdul Aziz dari Prodi D-4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Arghiansyah Bayu Pratama dan Muchammad Pattih Rajawane dari Prodi D-4 Teknik Otomotif Elektronik. Mereka mendapat bimbingan langsung dari AM. Muffarih selaku dosen pembimbing. 


“Inovasi kami berjudul Inovasi Penangkapan Ikan Menggunakan Teknologi Sonar dengan Purse Seine dan Sistem Pendingin On-Board  Menggunakan Panel Surya dan Thermoelectric Generator,” kata  Abdul Aziz. 


MARINESIA 2023 sendiri diselenggarakan oleh Fakultas Teknik, Departemen Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin Makassar pada 7—12 Mei 2023 lalu. Lomba tersebut diikuti oleh tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Politeknik Negeri Malang, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Hasanuddin Makassar, Institut Teknologi Sumatera, dan Universitas Sumatera Utara. 


Masih menurut Aziz, inovasi tim ini memiliki beberapa manfaat yaitu mengurangi penggunaan bahan bakar, mengurangi emisi karbon, dan menghemat biaya. 


“Dalam beberapa kasus, sistem pendingin on-board menggunakan mesin diesel untuk menggerakkan sistem pendingin. Dengan beralih ke panel surya dan thermoelectric generator, penggunaan bahan bakar bisa dihindari atau setidaknya dikurangi sehingga bisa lebih hemat,” tutur Aziz. 


Aziz menambahkan bahwa sistem pendingin on-board yang menggunakan panel surya dan thermoelectric generator dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kapal. Dengan demikian desain kapal ini akan lebih ramah lingkungan. Penggunaan panel surya dan thermoelectric generator ini juga dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli bahan bakar untuk sistem pendingin. (Polinema/Nan/Cecep)