Inilah Contoh SMK yang Menerapkan Konsep Sekolah Hijau

Inilah Contoh SMK yang Menerapkan Konsep Sekolah Hijau

Jakarta, Ditjen Vokasi - Menciptakan generasi hebat yang berwawasan lingkungan memanglah tidak mudah. Maka dari itu, menumbuhkan kesadaran lingkungan haruslah diterapkan sejak dari bangku sekolah. Hal itulah yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui konsep sekolah hijau.


Sekolah hijau atau green school sudah diterapkan di beberapa sekolah. Sekolah hijau bukan hanya tampilan fisik sekolah yang rindang dan hijau, tetapi juga memiliki program dan aktivitas pendidikan yang mengarah pada kesadaran lingkungan hidup.  


Ada beberapa tujuan pelaksanaan sekolah hijau. Tujuan pelaksanaan tersebut adalah meningkatkan kesadaran lingkungan, memupuk sikap cinta lingkungan, memelihara sumber daya alam, dan menunjang program pendidikan lingkungan berkelanjutan. 


Tujuan pelaksanaan sekolah hijau tersebut sudah terlaksana dengan baik di beberapa SMK. Coba simak, adakah SMK kamu pada daftar di bawah ini?


  1. SMKN 1 Beringin Deli Serdang

SMKN 1 Beringin di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara sudah mengembangkan konsep sekolah hijau dari berbagai aspek. Aspek tersebut dimulai dari mengedepankan pemanfaatan lahan sekolah, pengolahan limbah, pemanfaatan air, bahkan sampai penghematan energi.


SMKN 1 Beringin juga menjadi peraih Penghargaan Adiwiyata Mandiri Nasional di tahun 2018. Dari penghargaan tersebut, dapat terlihat jelas bahwa SMKN 1 Beringin konsisten dengan menerapkan sekolah hijau sejak lama. Saat ini, SMKN 1 Beringin masih menerapkan sekolah hijau dengan membentuk grup quilting (daur ulang) dan juga ekstrakurikuler siswa pecinta alam (Sispala).

  1. SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi

SMK berikutnya yang menerapkan konsep sekolah hijau adalah SMK Muhammadiyah Gondanglegi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. SMK ini telah mengutamakan pelibatan masyarakat dalam membangun sekolah hijau yang hemat energi. Salah satu yang membanggakan adalah pemanfaatan biophilic titanium building.


Bangunan The Titanium Building ini menjadi ciri khas sekolah hijau di SMK Muhammadiyah Gondanglegi karena mengedepankan pencahayaan alami dan pengaturan ventilasi. Bukan hanya dari aspek lingkungan hijau, SMK ini juga menerapkan keterampilan siswa melalui penggunaan kantong bahan PET daur ulang atau bag-for-life.

  1. SMK Katolik ST. Mikael

Contoh ketiga dari SMK sekolah hijau adalah SMK Katolik ST. Mikael Surakarta yang menata lahan dengan taman vertikal. Taman vertikal ini ditanam dengan media tanam lalu disusun ke atas hingga seluruh dinding tertutupi oleh tanaman. Tak heran, taman vertikal disebut juga dengan dinding hijau. 


Pemanfaatan dinding hijau atau taman vertikal ini berguna untuk menyaring udara di lingkungan sekolah sehingga mengurangi polusi udara. Selain itu, SMK Katolik ST. Mikael juga terlihat dari aktivitas siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam.


Pelaksanaan sekolah hijau menjadi tanggung jawab bersama. Tiap warga sekolah diarahkan untuk selalu memiliki konsep berpikir dan pengetahuan yang sama tentang sekolah hijau sehingga dapat menyukseskan implementasi sekolah hijau. (Zia/Cecep Somantri)