Ingin Buka Usaha Sablon dan Print? Kenali Dulu Perbedaan Print DTG dan DTF
Bandung, Ditjen Vokasi - Dalam dunia percetakan tekstil, ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk mencetak desain pada berbagai jenis kain. Dua metode yang populer adalah print DTG (Direct to Garment) dan DTF (Direct to Film). Meskipun keduanya menggunakan teknologi digital untuk mencetak gambar, ada perbedaan signifikan antara keduanya, lo.
Bagi kamu yang ingin membuka usaha percetakan sablon kaus apalagi bagi alumni kursus bidang desain grafis ada beberapa hal penting yang harus kamu tahu tentang kedua metode tersebut.
Nah, Armand Saleh Wiradipoetra selaku Pemilik Screen Printing Raksukan memberikan penjelasan mengenai perbedaan sablon DTG dan DTF. Raksukan merupakan salah satu perusahaan sablon kaus profesional dan sudah menjadi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Karya Duta, Bandung, Jawa Barat.
DTG (Direct to Garment)
Seperti namanya, DTG yaitu mencetak langsung pada kain. Maksudnya, print DTG adalah metode pencetakan, di mana tinta cetak langsung diterapkan pada permukaan kain menggunakan printer khusus yang dirancang untuk mencetak langsung pada pakaian.
Bagi kamu yang menginginkan kualitas gambar yang tinggi pada kain, makaprint DTG ini adalah kuncinya. Hal itu dikarenakan print DTG memungkinkan mencetak gambar dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, termasuk gambar beresolusi tinggi dan desain dengan banyak warna.
Print DTG juga tidak memerlukan waktu pengaturan yang lama seperti dalam metode tradisional, seperti sablon sabuk atau sablon layar. Ini memungkinkan produksi yang cepat dan efisien, bahkan untuk pesanan kecil.
DTF (Direct to Film)
Berbeda dengan DTG, print DTF di-print pada media plastik khusus terlebih dahulu sebelum direkatkan pada kain. Setelah di-print tinta putih DTF kemudian ditaburi serbuk lem dan dipanaskan.
Kemudian, lem akan menyatu dengan tinta, maka film/plastik DTF sudah bisa di-press ke kain dengan alat hot press.
Print DTF dapat diterapkan pada berbagai jenis kain, termasuk katun, polyester, dan bahkan kain yang lebih halus seperti sutra. Ini membuatnya menjadi pilihan yang fleksibel untuk berbagai kebutuhan cetak. Akan tetapi, dalam print DTF, jumlah warna dalam desain terbatas oleh jumlah lapisan film yang digunakan. (Zia/Cecep)