Implementasi Pendidikan Perubahan Iklim Dorong Penyiapan Talenta Vokasi untuk Green Jobs

Implementasi Pendidikan Perubahan Iklim Dorong Penyiapan Talenta Vokasi untuk Green Jobs

Jakarta, Ditjen Vokasi - Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tatang Muttaqin, mengajak SMK-SMK di seluruh Indonesia untuk mengimplementasikan pendidikan perubahan iklim. Implementasi pendidikan perubahan iklim tidak hanya untuk  menyiapkan generasi yang mampu menghadapi masa depan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga menyiapkan talenta sebagai langkah penting untuk membekali siswa dengan keterampilan hijau. 


Saat ini, Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan ekonomi hijau yang dapat membuka peluang lebih banyak pada pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan atau green jobs


“Pendidikan perubahan iklim bukan hanya sekadar upaya meningkatkan kesadaran umum tentang perubahan iklim, tetapi juga sebagai langkah penting untuk membekali siswa dengan keterampilan hijau yang akan mengantarkan mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi dan green jobs pada masa yang akan datang,” kata Tatang menanggapi Sosialisasi Panduan Pendidikan Perubahan Iklim di Jakarta, Selasa (27-8-2024). 




Menurut Tatang, saat ini masyarakat dunia, termasuk Indonesia menghadapi tantangan global yang kian kompleks, khususnya terkait dengan perubahan iklim. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bersama dengan mitra dan praktisi pendidikan vokasi saat ini sedang memetakan modul-modul pendidikan untuk berbagai konsentrasi keahlian di SMK yang akan menjadi sektor prioritas dalam transisi iklim ke depan. 


“Kami mengajak seluruh SMK di Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam implementasi pendidikan perubahan iklim,” ujar Tatang.


Tatang berharap, pendidikan vokasi dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.




Sebagai informasi, Kemendikbudristek melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), merilis Panduan Pendidikan Perubahan Iklim dalam giat yang bertajuk “Bergerak Bersama untuk Pendidikan Perubahan Iklim dalam Kurikulum Merdeka” di Jakarta, Selasa (27-8-2024). Panduan yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka ini diharapkan bisa membantu pemerintah daerah, sekolah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan berbagai mitra pembangunan pendidikan dalam menerapkan pendidikan yang memperkuat kesadaran perubahan iklim dan berbagai langkah kolaboratif untuk menanggulanginya.


Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menerapkan cara hidup yang ramah lingkungan untuk masa depan bumi dan lingkungan. Selain itu, penting untuk mempersiapkan generasi penerus untuk mengembangkan ekonomi hijau, yang saat ini telah menjadi salah satu sektor prioritas nasional.


Sementara itu, Kepala BSKAP, Anindito Aditomo, menyebutkan bahwa dalam penyusunan panduan sudah dilakukan sejak Juni 2023. Kemendikbudristek telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, akademisi, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, komunitas, serta lembaga swadaya masyarakat. (Nan/Cecep)