Hijaukan Pendidikan Vokasi, Sumedang Genggam Masa Depan Energi Bersih

Hijaukan Pendidikan Vokasi, Sumedang Genggam Masa Depan Energi Bersih

Sumedang, Ditjen Vokasi PKPLK – Minggu pertama kerja pasca Idulfitri 1446 H menjadi momen bersejarah bagi dunia pendidikan vokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dalam semangat mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan kepedulian terhadap lingkungan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, meresmikan Program Studi Teknik Energi Terbarukan (TET) di SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Selasa (8/4).


Program visioner ini merupakan inisiasi dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumedang. Langkah ini sebagai bentuk nyata transformasi pendidikan vokasi yang relevan dengan tantangan zaman, ramah lingkungan, serta berkontribusi dalam menjawab isu global tentang krisis iklim.


Pendidikan Vokasi sebagai Khalifah Inovasi


Dalam sambutannya, Prof. Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan vokasi hari ini harus mampu membentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran moral dan spiritual sebagai khalifah di muka bumi.


“Pendidikan vokasi harus responsif terhadap dinamika zaman. Program Teknik Energi Terbarukan ini adalah contoh bagaimana sekolah bisa menjadi lokomotif perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.


Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Kepala BBPPMPV BMTI, Anwar Sidarta, yang dinilainya berhasil menerjemahkan nilai-nilai spiritual dalam kerangka ilmiah untuk menciptakan solusi nyata terhadap persoalan lingkungan hidup.


Prof. Mu’ti turut membagikan refleksi pribadi yang menyentuh. Ia menceritakan pengalamannya membaca artikel di sebuah koran saat berada di MRT luar negeri, mengenai ancaman nyata perubahan iklim. Disebutkan bahwa pada tahun 2100, suhu bumi berpotensi naik hingga 5 derajat Celsius, yang akan menyebabkan pencairan es di kutub dan naiknya permukaan laut secara permanen.


“Jika suhu naik dua derajat saja, kenyamanan makhluk hidup akan terganggu. Apa yang kita rasakan hari ini—seperti hujan deras di bulan April—merupakan sinyal bahwa krisis iklim sudah nyata dan harus kita hadapi bersama,” ujarnya penuh keprihatinan.


Pameran Inovasi Energi 


Menteri Abdul Mu’ti juga meninjau pameran sepuluh inovasi energi terbarukan hasil karya kolaborasi antara SMK dan mitra industri. Inovasi-inovasi tersebut mencerminkan semangat vokasi hijau dan solusi konkret terhadap isu krisis energi dan lingkungan. Pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi mampu melahirkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan siap menjawab tantangan masa depan.


Prof. Mu’ti menyebut, upaya ini bukan hanya proyek teknis, melainkan wujud nyata dari ibadah ekologis: merawat bumi sebagai amanah dari Tuhan.


“Becak listrik, bioetanol dari singkong, hingga pengolahan minyak jelantah jadi biodiesel, semua ini harus menjadi gerakan besar. Dari SMK, untuk Indonesia, bahkan dunia,” tegasnya.


Kunjungan ini juga ditandai dengan penandatanganan delapan nota kesepahaman penting, melibatkan kemitraan antara PDM Sumedang dan pelaku usaha, serta kerja sama strategis antara Pemkab Sumedang dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA). Prof. Abdul Mu’ti juga menandatangani tiga prasasti monumental yang menjadi simbol penguatan ekosistem pendidikan dan sosial di Sumedang: Gedung Baru SMK Muhammadiyah 1, Gedung IGD Klinik Pratama Aisyiyah, dan Kantor Mentari Business Center.


Sumedang Bergerak, Sekolah Menghijau


Dalam sambutannya, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, turut menyampaikan dukungan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap pendidikan vokasi yang selaras dengan pembangunan daerah.


“Kami melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Program TET ini sejalan dengan visi Sumedang dalam membangun ketahanan energi lokal berbasis SDM unggul,” ujarnya.


Bupati Dony juga menyambut tantangan dari Prof. Mu’ti untuk mengembangkan transportasi publik ramah lingkungan yang dirancang oleh SMK. Ia berharap, tercipta sinergi antara BBPPMPV BMTI, Direktorat Jenderal Vokasi PKPLK, dan Pemkab dalam mewujudkan minimal satu kendaraan berbasis energi alternatif hasil karya yang dapat memecah masalah transportasi publik yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bakar alternatif nonfosil.


Berikutnya, pemerintah Kabupaten Sumedang akan memberikan fasilitas kepada siswa TET berupa beasiswa dan diterjunkan pada proyek-proyek pemerintah daerah yang berupaya menempatkan PLTS pada kantor-kantor di wilayah Sumedang.


“Dan tentunya hal berikut memerlukan SDM yang memadai dan berpengetahuan yang memadai akan ilmu Teknik Energi terbarukan,” pungkas Bupati Dony.


Kunjungan kerja Prof. Mu’ti ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, dilanjutkan dengan peresmian Klinik Pratama Aisyiyah, dan peletakan batu pertama Masjid Sholahuddin Al-Ayubi, simbol kuat bahwa pendidikan harus mencakup aspek keilmuan, pelayanan kesehatan, dan pembangunan spiritual secara holistik. (BBPPMPV BMTI/Zia/Cecep)