Hasilkan 25.000 Ekor Ayam Broiler dalam Satu Kali Panen, SMKN SPP Pelaihari Penuhi Kebutuhan Industri
Tanah Laut, Ditjen Vokasi – Ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis produk atau teaching factory (Tefa).
SMKN SPP Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan merupakan SMK Pusat Keunggulan (PK) yang telah menerapkan kegiatan Tefa di sekolahnya. Ada banyak Tefa yang telah dijalankan, salah satunya ialah Tefa pemeliharaan ayam broiler dengan sistem kandang close house yang dilakukan oleh siswa Jurusan Agribisnis Ternak Unggas.
Sejumlah manfaat dapat dirasakan melalui kegiatan Tefa ini. Selain siswa bisa menerapkan ilmu yang telah didapatkan di kelas, melalui kegiatan ini siswa juga diajari untuk berwirausaha di bidang peternakan.
Kepala SMKN SPP Pelaihari, Muhammad Yusuf Wahyudi, menuturkan bahwa sebagai salah satu SMK yang memiliki fokus pada bidang peternakan, SMKN SPP Pelaihari melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di bidang tersebut.
“Saat ini teknologi terus berkembang. Apabila kita diam saja, tidak melakukan inovasi, ya kita bisa ketinggalan dengan lainnya. Tefa ini kan kegiatan berbasis industri yang coba kita terapkan untuk mendidik siswa terkait dunia industri bidang peternakan. Melalui kegiatan ini kita berharap kalau nanti siswa bekerja ya mereka bisa bekerja secara profesional. Tidak hanya itu, melalui kegiatan ini kita juga menyiapkan siswa yang memang berniat untuk berwirausaha di bidang peternakan,” ucap Wahyudi.
Salah satu produk yang dihasilkan dari kegiatan Tefa ialah ayam broiler. Sebagaimana kita ketahui bahwa daging ayam adalah salah satu bahan pangan yang banyak diminati konsumen. Dalam menghasilkan ayam broiler, SMKN SPP Pelaihari bekerja sama dengan PT Mitra Sinar Jaya (MSJ).
“Jadi, industri mitra yang menyiapkan semuanya, mulai dari ayam yang berumur satu hari atau yang biasa dikenal dengan day old chick (DOC) kemudian pakan dan nutrisinya semua mereka yang menyediakan. Jadi, kita tinggal melakukan perawatan hingga ayam siap panen,” ucap Wahyudi.
Dalam melakukan pemeliharaan ayam broiler ini, SMKN SPP Pelaihari telah menerapkan teknologi modern, mulai dari sistem kandang yang close house, sistem pemberian pakan dan minum yang otomatis sehingga memudahkan siswa dalam melakukan pemeliharaan ayam mengingat dalam satu kandang tersebut memuat 10.000 ekor ayam broiler. SMKN SPP Pelaihari memiliki dua kandang dan dari dua kandang tersebut mampu menghasilkan sekitar 25.000 ekor ayam setiap periodenya.
“Saya rasa kalau semuanya masih tradisional akan kewalahan ya karena satu kandang ini kan jumlahnya sangat banyak. Kalau kita tidak menggunakan teknologi modern ya paling satu kandang hanya bisa merawat 2.000—3.000 ekor saja,” ucap Muhammad Bobi Firdaus, siswa Jurusan Agribisnis Ternak Unggas.
Waktu yang diperlukan untuk memelihara ayam broiler hingga usia siap panen adalah sekitar 30—40 hari. Setelah dipanen kemudian ayam broiler ini dibawa oleh industri mitra untuk disalurkan ke masyarakat.
Manfaat Kerja Sama
Berbagai manfaat didapatkan oleh SMKN SPP Pelaihari dan industri mitra dari adanya kerja sama ini. Melalui pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) yang dilakukan dalam kegiatan Tefa, siswa bisa belajar lebih dalam tentang dunia peternakan beserta teknologi yang menyertainya.
“Saya masuk jurusan ini karena memang suka dan ternyata di sini saya mendapatkan banyak ilmu terkait peternakan ditambah lagi ada kegiatan Tefa ini semakin banyak lah pengetahuan yang didapatkan. Kita bisa praktik langsung bagaimana sih merawat ternak yang baik. Kita juga jadi tahu teknologi modern. Selain itu kita bisa belajar langsung sama guru tamu dari industri terkait peternakan. Apalagi, saya memiliki cita-cita setelah lulus nanti ingin berwirausaha di bidang peternakan. Jadi, ilmu-ilmu ini sangat berguna untuk saya,” ucap Bobi.
Tidak hanya bermanfaat untuk siswa dan sekolah saja, adanya kerja sama ini juga turut memberikan manfaat untuk pihak industri mitra. Ahmad Yani, selaku pengelola di PT MSJ menuturkan bahwa dari adanya kerja sama ini sangat membantu industri dalam memenuhi kebutuhan daging ayam di wilayah Kalimantan Selatan.
“Kita ini telah melakukan kerja sama sejak tahun 2019 dan ada banyak sih bentuk kerja samanya. Kita bisa ngasih ilmu ke siswa terkait peternakan dan saya rasa manfaatnya pun dapat kita rasakan bersama. Salah satunya ya itu tadi, kebutuhan daging ayam jadi terpenuhi. Kita tahu sendiri bagaimana permintaan daging ayam begitu tinggi. Selain itu, dari kerja sama ini juga turun memperkenalkan industri kita kepada siswa. Diharapkan nantinya setelah lulus mereka dapat menjadi bagian dari industri,” ucap Yani.
Wahyudi menambahkan bahwa saat ini sangat dibutuhkan kolaborasi untuk menghasilkan SDM yang unggul dan berkualitas.
“Kalau kita jalan sendiri-sendiri saya pikir akan sulit untuk mencapai tujuan. Kuncinya sekarang ini adalah kolaborasi. Dengan adanya kolaborasi kita bisa saling bertukar ilmu, tentunya ini akan membantu dalam menghasilkan lulusan-lulusan SMK yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya. Harapannya setelah lulus mereka bisa memiliki daya saing yang kuat sehingga mendapatkan pekerjaan yang sesuai ataupun bisa menjadi wirausahawan yang sukses,” pungkas Wahyudi. (Aya/Cecep)