Hasil Pelatihan Upskilling dan Reskilling, Guru SMK Ciptakan Mesin CNC Router Berstandar industri
Tuban, Ditjen Vokasi - Inovasi dapat terwujud dari adanya peningkatan kompetensi seseorang, begitupun dengan seorang guru SMK. Dengan adanya inovasi yang dilakukan guru SMK, pembelajaran menjadi lebih memberdayakan siswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya meningkatkan keterampilan guru vokasi sehingga berdampak pada pembelajaran siswa. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu ialah melalui pelatihan program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi.
Praktik baik kali ini datang dari program Upskilling dan Reskilling di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE). Ade Yunus Arifin, guru Jurusan Teknik Pemesinan SMKS Taruna Jaya Prawira, Tuban yang mengikuti program di BBPPMPV BOE sukses membuat produk mesin CNC router berstandar industri.
“Saya ikut pelatihan pada bulan Juli/Agustus 2022 di kelas ‘Pelatihan Proses Pemesinan CNC dengan Computer Aided Design- Computer Aided Manufacturing (CAD-CAM)’,” ungkap Ade mengawali cerita.
Dari pelatihan tersebut pengetahuannya tentang dunia mesin pun bertambah. Ia berkesempatan membuat desain CAD menggunakan software Autodesk Inventor dengan standar ISO dan gambar teknik sesuai industri. Kemudian, ia beserta peserta lainnya pun membuat program dengan software CAM mastercam, membuat komponen-komponen dengan mesin CNC milling.
Ade menjelaskan, “Dari pelatihan di BBPPMPV BOE ini akhirnya peserta diklat dibimbing dari nol untuk membuat produk akhir berupa MESIN CNC ROUTER V1.”
Tak hanya proyek akhir, pelatihan semakin lengkap dengan adanya magang industri. Ade mendapatkan magang di PT Bumi Intan Gemilang (BIG), Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut merupakan pabrik manufaktur untuk repairing mesin dari alat berat tambang.
“Jadi, di pabrik banyak sekali mesin CNC dengan ukuran sangat besar. Peserta diberikan kesempatan belajar banyak hal, terutama saya belajar Alat Scanner 3D, Mesin CNC 3 Axis sampai 4 Axis, Alat Alat Metrologi, Coordinat Measurement Machine (CMM) atau alat pengukuran dengan menggunakan komputer, dan alat-alat lainnya. Luar biasa kesempatan magang di sana,” cerita Ade.
Produksi Mandiri di Sekolah
Tindak lanjut setelah pelatihan guru vokasi menjadi poin penting. Ade pun berhasil menggerakan teaching factory (Tefa) Jurusan Teknik Mesin SMKS Taruna Jaya Prawira dengan memproduksi mesin CNC router V1.
“Bekal dari BBPPMPV BOE membuat saya termotivasi untuk membuat mesin CNC router V1. Hal ini pun sebagai bentuk pembelajaran siswa di TEFA Prawira Workshop milik SMK,” ungkap Ade.
Mesin router ala Ade ini sudah diproduksi sejak akhir 2022 dan sudah mendapatkan pelanggan yang merupakan UMKM dan juga sekolah lainnya. Menurut Ade, mesin router ala SMKS Taruna Jaya Prawira tergolong relatif murah tetapi tetap mengedepankan kualitas.
Berdasarkan penjelasan Ade, bagi sekolah yang membeli produk ini biasanya untuk media pembelajaran. Dengan harga Rp34 juta, pelanggan pun sudah mendapatkan bonus software dan training selama satu tahun.
Ade mengungkapkan, “Salah satu yang pernah membeli adalah SMKN 1 Tuban, saya lakukan pelatihan kepada guru-guru di SMK tersebut.”
Pemeran utama dalam proyek ini ialah siswa. Ade menyampaikan bahwa proyek ini dikerjakan oleh kelas 12 dari beberapa jurusan, mulai dari Teknik Pemesinan, Pengelasan, dna Teknik Ketenagalistrikan. Salah satu siswa yang merasakan manfaat dari adanya proyek ini adalah Ahmad Aldi Saputra Jurusan Teknik Pemesinan.
“Saya jadi langsung belajar untuk membuat mesin CNC dan itu sangat membantu dalam peningkatan kompetensi saya,” ungkap Aldi yang memang memilih SMK karena untuk dapat langsung bekerja.
Dalam proyek tersebut, ia pun mendapatkan tugas sebagai drafter. Berdasarkan penjelasan Aldi, tugas tersebut merupakan menggambar desain mesin CNC yang hendak dirancang.
Aldi menjelaskan, “Jadi, sebelum mesin diproduksi itu, saya gambar dulu dalam bentuk 3D, ya ibaratnya kayak mendesain gitu.”
Pengimbasan Ade pun tak berhenti di lingkup SMK asal, ia pun sering melakukan desiminasi dengan beberapa guru teknik pemesinan melalui MGMP se-Kabupaten Tuban. Ia pun sharing mengenai diklat yang saya dapatkan di BBPPMPV BOE untuk inspirasi para guru di SMK lainnya. (Zia/Cecep)