Hasil Panen Melimpah, Ini 5 Tip Budi Daya Udang Vaname

Hasil Panen Melimpah, Ini 5 Tip Budi Daya Udang Vaname

Jember, Ditjen Vokasi PKPLK – Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Ada berbagai jenis SDA yang tersebar di seluruh penjuru negeri, salah satunya SDA bidang perikanan yang menjadi unggulan. 


Udang vaname menjadi salah satu komoditas unggulan dalam sektor perikanan karena nilai ekonomi dan permintaan pasarnya yang tinggi. Sebaran produksi udang jenis ini tidak hanya terpusat pada daerah sentra produksi seperti Lombok saja, tetapi juga menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Meskipun demikian, budi daya udang vaname tidak bisa dilakukan sembarang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil panennya optimal. Berikut ini lima tip budi daya udang vaname menurut Kuntjoro Basuki, Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur. 


  1. Pemilihan Benur

Kunci utama keberhasilan budi daya udang vaname adalah memilih benur atau benih udang yang berkualitas tinggi. Pastikan benur berasal dari hatchery terpercaya dengan sertifikat bebas penyakit. Benur yang sehat memiliki tubuh transparan, gerakan aktif, dan ukuran seragam. Benur yang bagus biasanya berbentuk panjang, transparan, dan langsung. Panjang untuk benur udang windu yang baik biasanya sekitar 12 mm, sementara udang vaname sekitar 7 mm. Selain itu, benur udang yang baik memiliki badan yang transparan, mata mengkilap dan tidak ada bercak pada bagian kulit.  Antena benur juga utuh, dapat membuka, dan menutup dengan sempurna. 


  1. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air sangat menentukan pertumbuhan dan kesehatan udang vaname. Parameter air seperti suhu, pH, salinitas, dan kadar oksigen harus selalu dipantau. Suhu ideal untuk pertumbuhan udang vaname berkisar antara 28–30°C dengan pH 7,5–8,5. Pastikan kadar oksigen terlarut mencukupi dengan aerasi yang baik.


  1. Pengelolaan Pemberian Pakan

Pakan berkualitas tinggi sangat penting dalam budi daya udang vaname. Berikan pakan dengan kadar protein yang sesuai, yakni sekitar 30–40%. Frekuensi pemberian pakan juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan penumpukan sisa pakan yang bisa mencemari air. 


  1. Manajemen Kesehatan Udang

Udang vaname rentan terhadap penyakit, seperti white spot syndrome virus (WSSV) dan early mortality syndrome (EMS). Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan, seperti pemberian probiotik, menjaga kebersihan kolam, dan menghindari kepadatan tebar yang terlalu tinggi. Selain itu, lakukan pemantauan rutin untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini.


  1. Masa Panen

Waktu panen sangat berpengaruh terhadap kualitas dan harga jual udang vaname. Biasanya, udang siap panen dalam waktu 90–120 hari setelah penebaran. Pastikan panen dilakukan dengan cara yang baik agar udang tetap segar dan tidak mengalami stres yang berlebihan.


Itu dia lima tip budi daya udang vaname yang bisa diterapkan agar optimal. Lima tip tersebut dapat membantu meningkatkan produktivitas budi daya udang vaname. (Aya/Arifin/Dani)