Hadirkan Banyak MUA Kompeten, Ditjen Pendidikan Vokasi Dukung Kompetensi Tata Rias Pengantin
Tasikmalaya, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Dengan berbagai bidang yang terdapat di pendidikan vokasi, masyarakat dapat menumbuhkan keterampilan sehingga berdampak pada perubahan kualitas hidup. Salah satu bidang keterampilan dalam pendidikan vokasi yang menarik ialah tata kecantikan kulit, khususnya rias pengantin.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan terus berupaya mengembangkan keterampilan masyarakat Indonesia sesuai dengan bidangnya, begitu pun dengan rias pengantin.
Salah satu program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi adalah program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program ini merupakan program pendidikan untuk anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) sehingga memiliki keterampilan dan mampu merintis usaha berkelanjutan.
Direktorat Kursus dan Pelatihan memfasilitasi peserta didik melalui pelatihan komprehensif dan berfokus pada peningkatan mental wirausaha. Hal tersebut terbukti di tahun 2020, terdapat 16.616 yang melanjutkan rintisan usahanya, termasuk di bidang rias. Salah satu alumnus program PKW 2020 yang konsisten merintis usaha ialah Fuji Fujiansyah, alumnus LKP Sanggar Molek, Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Berkat PKW yang gratis, alhamdulillah usaha Dinnar Bachtiar Makeup masih lancar dan terus berjalan. Bahkan, pendapatan saya pun meningkat dibandingkan ketika masih jadi wedding organizer (WO),” ungkap laki-laki berusia 25 tahun tersebut.
Fuji mengatakan walaupun dunia tata rias pengantin banyak ditekuni perempuan, ia tak malu untuk belajar. Ia pun bercerita bahwa ia termotivasi untuk merias ketika ia masih bekerja di bidang WO. Menurutnya, menjadi makeup artist (MUA) adalah ibadah juga karena membantu pengantin tampil lebih cantik di hari spesialnya.
“Saya sudah punya tim dan klien juga alhamdulillah sudah sampai luar kota, mulai dari Yogyakarta, Garut, dan Pangandaran,” ujar Fuji.
Langkahnya mengikuti kursus rias pengantin adalah hal tepat karena melihat kebutuhan akan MUA profesional semakin banyak. Fuji pun sering mengikuti banyak perlombaan rias pengantin. Beberapa diantaranya adalah Juara 1 Lomba Tata Rias Pengantin Kabupaten Ciamis 2021 dan Juara Favorit se-Jawa Barat 2020.
LKP Sanggar Moelek sebagai penyelenggara program PKW pun terus melakukan pemantauan terhadap rintisan usaha alumni.
“Kami mengikuti program PKW sejak tahun 2016. Saya melihat potensinya rias pengantin sangat bagus apalagi untuk generasi milenial sangat antusias ikut kursus tata rias,” ungkap Yeti Kusmiati selaku pemimpin LKP Sanggar Moelek.
Di sisi lain, Ketua Tim Kerja PKW, Kastum, menyampaikan bahwa aplikasi program PKW 2024 sudah dapat dibuka. Melalui kegiatan Sosialisasi dan Pembukaan Aplikasi Program PKK dan PKW Tahun 2024 pada Kamis (11-01-2024), ia menyampaikan bahwa jumlah peserta didik program PKW 2024 diperbanyak.
“Peserta didik PKW 2024 ialah mencapai 23.637 orang se-Indonesia. Berbeda dari tahun sebelumnya, juknis PKW 2024 terdapat tiga kategori bantuan, platinum, gold, dan silver,” jelas Kastum dalam paparannya.
Peningkatan jumlah sasaran peserta didik ini menjadi bukti bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membuka selebar-lebarnya wirausahawan baru dari berbagai bidang, terutama tata rias pengantin. (Zia/Cecep)