Hadiri JWG, Prancis-Indonesia Sepakat Majukan Pendidikan Vokasi

Hadiri JWG, Prancis-Indonesia Sepakat Majukan Pendidikan Vokasi

Prancis, Ditjen Vokasi - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi bersama delegasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadiri The 2nd Indonesia-France Joint Working Group on Education di Paris. Dalam forum tersebut, Indonesia dan Prancis sepakat akan pentingnya pendidikan vokasi serta bekerja sama untuk menguatkan pendidikan vokasi di Indonesia guna meningkatkan daya saing bangsa. 


Joint Working Group (JWG) on Education merupakan agenda rutin dua tahunan antara Kemendikbudristek dan Kementerian Pendidikan dan Pemuda, Prancis. JWG menjadi tindak lanjut atas memorandum of understanding (MoU) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Prancis, Najat Vallaud Belkacem, pada 15 Desember 2016 lalu di Paris. 


Pada tahun 2022, JWG diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Tahun ini, penyelenggaraan JWG giliran dilaksanakan di Paris, Prancis pada 26—27 Juni 2023. Fokus pembahasan JWG menyangkut tiga hal, yakni pendidikan anak usia dini, pendidikan vokasi, inovasi pendidikan dan kurikulum, serta pengembangan bahasa Indonesia dan Prancis. 


Dalam forum tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa Indonesia telah membuat langkah luar biasa dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta dan kemitraan yang terjalin antara pemerintah Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan dan pelatihan kejuruan, Schneider, dan tenaga ahli Prancis. 


“Saya ingin memanfaatkan kesempatan penting ini untuk merefleksikan dan menyoroti tiga aspek penting yang telah menunjukkan kemajuan luar biasa melalui kemitraan kita selama ini. Aspek-aspek tersebut meliputi pendidikan dan pelatihan kejuruan, Schneider, dan tenaga ahli Prancis,” kata Dirjen Kiki. 

 

Menurut Dirjen Kiki, dalam konteks pembangunan Indonesia, penyiapan calon tenaga kerja yang terampil dan selaras dengan kebutuhan lapangan telah menjadi prioritas Indonesia saat ini. 


“Melalui kemitraan kedua negara, Indonesia telah membuat langkah signifikan di bidang ini,” kata Dirjen Kiki.


Kehadiran Center of Excellence for Electricity, Automation, and Renewable Energy di Provinsi Jawa Barat, lanjut Dirjen Kiki, telah menjadi pusat pelatihan untuk memajukan pendidikan teknis dan mempromosikan solusi berkelanjutan di bidang kelistrikan, otomasi, dan energi terbarukan di Indonesia. Sementara untuk kemitraan bersama Schneider, kemitraan tersebut juga telah mampu menumbuhkan budaya inovasi dan mengembangkan dan menerapkan praktik energi berkelanjutan di 144 sekolah menengah kejuruan di seluruh Indonesia. 


“Tenaga Prancis telah membawa kekayaan pengetahuan dan pengalaman mereka ke prakarsa pendidikan dan pelatihan kejuruan kami. Mereka telah memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan memupuk inovasi di bidang-bidang penting seperti transfer teknologi dan pembangunan berkelanjutan. Melalui kerja sama erat, mereka telah membantu kami mengembangkan strategi dan melaksanakan proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan unik kami,” kata Dirjen Kiki.



Berbagi Praktik Baik  


Pada kesempatan tersebut, kedua negara sepakat bahwa pendidikan vokasi memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, penguatan   dan pengembangan pendidikan vokasi harus terus dilakukan agar bisa memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Salah satunya adalah dengan berbagi praktik baik pendidikan vokasi di Prancis.


Meskipun menjadi salah satu negara pengalaman pendidikan vokasi yang maju, pendidikan vokasi di Prancis pada awalnya juga sempat mengalami berbagai tantangan dan kebuntuan seperti halnya di Indonesia. Utamanya adalah dalam menghubungkan antara pendidikan vokasi dan industri. 


Pada masa awal-awal pengembangan pendidikan vokasi, Prancis juga terus berupaya untuk mencari pola-pola model pendidikan vokasi yang sekiranya cocok diterapkan di negara tersebut. Saat ini, salah satu model pendidikan vokasi yang diterapkan di Prancis adalah dalam bentuk Campus des métiers et des qualifications (CMQ). CMQ atau Pusat Profesi dan Kualifikasi merupakan program pendidikan dan pelatihan di Prancis yang bertujuan untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja dalam industri tertentu. 




CMQ berkontribusi pada pengembangan keterampilan vokasi baru yang mendukung pertumbuhan struktur industri Prancis. Mereka mengembangkan pendidikan vokasi dengan menawarkan berbagai pelatihan kejuruan teknologi dan umum dalam berbagai spesialisasi. 

Saat ini Pemerintah Prancis telah memiliki 110 CMQ dengan lebih dari 50 persennya memiliki label unggul. CMQ didorong untuk membangun kuantitas dan kualitas jaringan kerja sama.  


Praktik baik CMQ telah berhasil melahirkan model pendidikan vokasi yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri dengan menyediakan data terkait kebutuh tenaga kerja dan industri serta jumlah lulusan yang dihasilkan. Dengan demikian lulusan vokasi di Prancis dipastikan akan terserap di industri.


Selain melakukan diskusi, para delegasi juga sempat mengunjungi Lycée Samuel de Champlai, sebuah lembaga pelatihan kejuruan di bidang eco building. Selain melakukan kunjungan dan pertukaran pengalaman, kunjungan tersebut sekaligus membahas tentang kemungkinan kolaborasi. (Nan/Cecep)