Hadapi Peluang Kerja di Bidang Keamanan Siber, BPPMPV KPTK Persiapkan Trainer Kompeten Bersama BSSN
Gowa, Ditjen Vokasi - Ancaman terhadap keamanan di ruang siber semakin marak dan beragam seiring dengan masifnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Situs-situs web pemerintah maupun swasta yang rentan menjadi sasaran serangan siber yang bertujuan merusak, mengambil alih kontrol, ataupun mengganggu keamanan informasi.
Menanggapi tantangan tersebut, Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) turut mengambil langkah preventif. Sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah nangungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), BPPMPV KPTK bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyiapkan sumber daya manusia (SDM) profesional di bidang keamanan siber melalui Pelatihan dan Sertifikasi Junior Penetration yang terselenggara pada 27 Mei s.d. 14 Juni 2024.
Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, mengatakan bahwa saat ini terdapat lebih dari 7.800 SMK dengan Konsentrasi Kehlian Teknologi Informasi dan Komunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang siswanya berpeluang memasuki dunia kerja di bidang ini. Hal itu disampaikan pada kesempatan sambutan dalam kegiatan Penutupan Pelatihan dan Sertifikasi Junior Penetration Tester di Gedung TIK BPPMPV KPTK.
“Bukan hanya pemerintahan, perusahaan swasta juga akan sangat membutuhkan tenaga-tenaga yang kompeten dalam cyber security atau keamanan siber, untuk menghindari berbagai serangan siber, dan melindungi data-data institusinya dengan baik,” ujar Lismanto pada 13 Juni 2024.
SDM yang telah dilatih dan disertifikasi diharapkan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan vokasi bidang TIK di seluruh Indonesia. Nantinya, para peserta training of trainer (ToT) ini akan mengimbaskan ilmunya kepada para guru bidang TIK baik dalam bentuk pelatihan guru kejuruan maupun tenaga keamanan siber lainnya.
“Dengan kerja sama dengan BSSN ini, kami akan mempersiapkan SDM yang berkompeten di bidang cyber security secara lebih luas. Selain untuk mengatasi serangan siber, kami juga terus berusaha mempersiapkan tenaga-tenaga keamanan siber terampil, yang ke depan makin banyak dibutuhkan oleh dunia kerja,” tambahnya.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSSN, Rory Ojak Halomoan Sitoru, menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Dari 23 peserta, 21 peserta dinyatakan kompeten.
“Peserta yang telah lulus kami harapkan dapat memanfaatkan kompetensinya bagi institusi masing-masing dan memanfaatkan kompetensinya dalam memberikan pelatihan-pelatihan keamanan siber yang diselenggarakan oleh BPPMPV KPTK,” kata Rory.
Rory pun mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada BPPMPV KPTK yang telah ikut serta mensukseskan kebijakan perluasan peningkatan kompetensi dalam bidang keamanan siber melalui pelatihan dan sertifikasi ToT ini.
Sebagai tambahan informasi, BPPMPV KPTK juga dalam proses verifikasi untuk menjadi tempat uji kompetensi (TUK) untuk pelatihan keamanan siber ini. Diharapkan balai ini akan menjadi salah satu pioner yang menyelenggarakan pelatihan sekaligus sertifikasi keamanan siber.
Tak hanya itu, balai pun ingin mendorong tumbuhnya SDM dari berbagai instansi maupun satuan pendidikan vokasi yang ingin mengembangkan dirinya dalam bidang keamanan siber. Kedua belah pihak, baik BSSN maupun BPPMPV KPTK, telah berkomitmen untuk terus melaksanakan pelatihan dan sertifikasi keamanan siber ini ke depan. (BPPMPV KPTK/Zia/Cecep)