Gaet Industri, Ditjen Diksi Siapkan SDM Cakap Digital

Gaet Industri, Ditjen Diksi Siapkan SDM Cakap Digital

Jakarta, Ditjen Diksi -- Berbagai kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan artificial intelligence, serta mesin-mesin yang beroperasi melalui pemrograman yang terus berkembang sangat pesat berdampak pada peta lapangan pekerjaan di masa mendatang. Alhasil, banyak profesi dan lapangan pekerjaan yang akan hilang. Sebaliknya, era digitalisasi ini juga membuka peluang pekerjaan dan profesi baru. World Economic Forum 2021 memperkirakan, potensi peningkatan jumlah tenaga kerja hingga jutaan pekerjaan baru pada 2025, terutama bidang-bidang pekerjaan yang terkait dengan teknologi digital, seperti programer atau pemogram dan mobile developer.

 

Untuk mempercepat pemenuhan talenta digital yang unggul dan kompetitif, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek telah mendorong pembelajaran baru yang lebih berfokus pada project based learning (PBL) melalui Kurikulum Merdeka Belajar. Sebagai langkah nyata, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bekerja sama dengan LX International melalui program LearningX diharapkan mampu menciptakan talenta-talenta digital yang dibutuhkan Indonesia.

 

LearningX sendiri merupakan sebuah platform edukasi yang dikembangkan oleh LX International, sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang dahulu dikenal sebagai LG Internasional. Di negara asalnya, LearningX telah terbukti berhasil sebagai suatu solusi edukasi berbasis industri dengan skalabilitas yang tinggi dan berkelanjutan.

Kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan LearningX sudah dilakukan sejak 2021 lalu melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan dasar pemograman python terhadap 3.000 guru SMK, Coding Bootcamp, hingga beasiswa LearningX batch ke-1 terhadap 16 siswa SMK.

 

Kolaborasi tersebut semakin diperkuatan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan Vokasi pada tanggal 5 Januari 2022, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Rencana Kerja oleh Direktur LX International, Bae Sang Hoo dan Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi pada 20 Mei 2022 lalu.

 

“LearningX merupakan solusi bagi guru SMK. Karena LearningX ini tidak hanya platform, tapi merupakan penerjemahan dari kurikulum Merdeka Belajar yang mencangkup semua aspek ‘link and match 8+i’. Bahkan, i-nya bukan hanya beasiswa, tapi juga pembelajaran bahasa Inggris dan Korea,” kata Wikan.

 

Menurut Wikan, LearningX sudah banyak digunakan pada pendidikan vokasi di Korea Selatan dengan tingkat kesuksesan yang cukup tinggi. Platform ini terbukti mampu menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang digital hingga di atas 80 persen dan tingkat keserapan siswa di industri digital mencapai 92,8 persen. “Apalagi, kita tahu bahwa Korea Selatan saat ini juga menjadi salah satu kiblat industri digital dunia,” tambahnya.

 

Sementara itu Direktur Utama LX Internasional Mister Choi Min mengatakan, sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak 1953, LX Internasional berkomitmen membantu menciptakan talenta-talenta digital yang sangat dibutuhkan Indonesia di masa mendatang, terutama tenaga-tenaga coding engineering dan pemograman. Apalagi, biaya untuk mempelajari ilmu coding dan pemprogaman ini relatif mahal.

 

“Karena itulah, kami memberikan kesempatan melalui LearningX dengan biaya yang terjangkau, tapi akan bisa menghasilkan coding engineering yang andal dalam 5-6 tahun ke depan,” kata Choi Min.

 

Senada dengan Choi Min, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Korea Selatan, Gogot Suharwoto, mengatakan, kebutuhan untuk memiliki skill teknologi digital merupakan sebuah keniscayaan saat ini. “ Bentuk pekerjaan apa pun, saat ini sangat membutuhkan skill digital,” jelasnya. (Diksi/Nan/AP/NA)