Fokus Sebagai Kampus Wirausaha, Politeknik Kutaraja Hasilkan Banyak Produk Inovatif Berbasis Bahan Pangan Lokal
Banda Aceh, Ditjen Vokasi - Revitalisasi pendidikan vokasi tidak hanya fokus menyiapkan lulusan siap bekerja, tetapi juga mampu berwirausaha dan memberi kontribusi pada pengembangan ekonomi lokal melalui pengembangan produk-produk inovasi berbasis potensi lokal.
Melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Politeknik Kutaraja menetapkan arah pengembangan sebagai Kampus Wirausaha yang fokus pada upaya menghadirkan karya atau produk serta inovasi dari para mahasiswanya. Produk-produk ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal berwirausaha bagi mahasiswa.
Sebagai praktik baik dari arah pengembangan Kampus Wirausaha, Politeknik Kutaraja telah menghasilkan berbagai produk inovasi karya mahasiswa yang banyak memanfaatkan potensi lokal, seperti inovasi produk buah nipah atau nypa fruticans. Produk-produk tersebut turut ambil bagian pada Pameran Bulan Merdeka Belajar yang berlangsung beberapa waktu lalu di Museum Tsunami Aceh.
Produk inovasi tersebut antara lain adalah makanan siap saji dari buah Nipah yang dikemas menjadi manisan Boh Nipah aneka rasa. Produk lainnya adalah turunan dari Labu Kuning (Cucurbita Pepo) berupa produk makanan selai labu kuning, dimsum ayam, nugget ayam, dan produk kreatif T-Shirt.
Direktur Politeknik Kutaraja, Desy Puspita, mengatakan bahwa program MBKM banyak memberikan kesempatan dan pemerataan hak belajar bagi mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya perguruan tinggi vokasi. Dampak positif tersebut, menurut Desy, telah meningkatkan semangat mahasiswa dalam mengembangkan potensinya dalam berinovasi dan meningkatkan semangat berwirausaha mahasiswa di seluruh penjuru tanah air.
"Produk ini merupakan hasil karya inovasi mahasiswa yang didampingi langsung dari Pusat Inkubasi Bisnis Politeknik Kutaraja agar dapat berkembang menjadi ide untuk berwirausaha," kata Desy.
Menurutnya, produk inovatif yang dihadirkan mencerminkan kemajuan dalam pengajaran dan pembelajaran yang selama ini dilakukan di Politeknik Kutaraja.
“Produk ini merupakan produk yang ramah lingkungan, bebas bahan pengawet dan dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Produk tersebut merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa dan dosen,” sebut Desy.
Selain menghadirkan produk-produk inovasi karya mahasiswa, Politeknik Kutaraja juga turut berpartisipasi dengan Pagelaran Seni Kreatif yang merupakan hasil karya inovasi mahasiswa di bidang seni dan budaya dan berada di bawah binaan langsung Sanggar Tari Putroe Kutaraja. Sanggar tersebut mulai terbentuk pada tahun 2021.
Para mahasiswa yang terlibat juga kerap tampil pada kegiatan internal kampus, seperti wisuda dan juga pada saat beberapa kegiatan kampus lainnya yg mengundang pejabat pemerintah daerah maupun Kementerian, termasuk undangan pihak eksternal kampus dalam berbagai acara formal.
“Mereka juga sebagian besar merupakan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang memiliki minat dan bakat mereka di bidang seni dan budaya” tambah Desy.
Sebagai informasi, keikutsertaan Politeknik Kutaraja dalam pameran tersebut merupakan undangan dan hasil pemilihan peserta pameran perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDIKTI XIII Aceh. Pada kesempatan ini, Politeknik Kutaraja ikut andil pada 2 (dua) kategori pameran, yaitu karya produk inovasi perguruan tinggi dan pagelaran seni kreatif mahasiswa. (Politeknik Kutaraja/Nan/Cecep)